Pemasok Senjata Helmi Dokter Tembak Mati Istri Ahli Perakit

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Kamis, 30 Nov 2017 10:24 WIB
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, diketahui Sonny merupakan salah satu orang yang ahli membuat senjata api rakitan.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, diketahui Sonny merupakan salah satu orang yang ahli membuat senjata api rakitan. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pencarian terhadap penjual senjata api yang dimiliki dokter Ryan Helmi mulai terungkap. Helmi menjadi sosok yang santer dibicarakan lantaran menembak mati istrinya Letty Sultri dengan menggunakan senjata api rakitan jenis revolver.

Helmi mendapatkan senjata api tersebut dari seorang pria bernama Robby atau inisial R. Keduanya bertemu dalam sebuah grup jual beli senjata api di media sosial jenis Facebook.

Sementara itu Robby mendapatkan senjata api yang dipesan Helmi dari seorang pria bernama Sonny atau inisial S. Sonny justru merupakan seorang dokter spesialis penyakit dalam di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkenalan Robby dan Sonny berawal dari situs jual beli online. Saat itu Robby mengaku dirinya sebagai anggota kepolisian di Polda Jatim. Sementara Sonny memiliki usaha sampingan jual-beli accesories senjata air soft gun. Beberapa kali Robby membeli accesories tersebut.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, pihaknya telah melakukan penggeledahan di kediaman Sonny yang terletak di Surabaya. Dari sanalah diketahui jika Sonny justru merupakan salah satu orang yang ahli dalam membuat senjata api rakitan.

"Kami menemukan belasan senjata rakitan di rumahnya. Ribuan peluru berbagai kaliber juga ditemukan di rumahnya," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (30/11).
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, diketahui Sonny merupakan salah satu orang yang ahli membuat senjata api rakitan. Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, diketahui Sonny merupakan salah satu orang yang ahli membuat senjata api rakitan. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Adapun belasan senjata itu adalah dua unit senjata api revolver, 12 unit air soft gun berbagai merk yang sudah dirakit menjadi senjata api, satu senjata angin.

Sementara untuk ribuan amunisi itu adalah 270 amunisi caliber 9 mm, 100 butir amunisi caliber 38 mm, 30 butir amunisi 5,56 mm, 50 butir amunisi blank gun 38 mm, 300 butir amunisi caliber 32 mm, 600 butir amunisi caliber 22 mm, 200 butir amunisi blank gun caliber 32 mm, dan 200 butir amunisi blank gun caliber 22 mm.

Sonny diketahui mulai merakit senjata api sejak beberapa tahun belakangan. Dia mempelajari rakitan tersebut dari tayangan di YouTube.

Saat menjual kepada Ronny, Hendy mengatakan, Sonny mematok harga sebesar Rp10,5 juta. Namun Ronny menjual kepada Helmi sebesar Rp18 juta dan biaya perjalanan Surabaya - Jakarta Rp2 juta.

Sejauh ini, kata Hendy, Sonny mengaku baru menjual senjata tersebut kepada Ronny. "Dari interogasi awal, dokter Sonny baru menjual ke Robby. Dari data rekening yang bersangkutan sesuai (tidak ada transaksi yang dimungkinkan sebagai penjualan senjata)," tuturnya.

Belasan pucuk senjata itu pun diakui Sonny hanya untuk koleksi dirinya.

Sonny akhirnya menjual senjata api jenis Colt Cobra miliknya kepada Ronny. Saat itu Ronny mengaku akan memberikannya kepada seorang anggota atau aparat yang sebenarnya adalah Helmi.

Sementara Sonny, kata Hendy, memiliki senjata api jenis Colt Cobra itu dari oknum anggota TNI AU yang dibelinya pada 1990. "Sonny berjumpa dengan oknum tersebut ketika sedang berkumpul dengan rekan-rekannya di Perbakin," ucapnya kemudian.

Tidak hanya membeli pucuk senjata, Hendy mengatakan, Robby juga membeli 12 butir amunisi atas permintaan yang diajukan Helmi. "Sebesar Rp1.250.000 ditransfer Helmi dan Robby mengirimkan lewat paket usai mendapatkan amunisi dari Sonny," ujarnya.

Untuk amunisi sendiri, Hendy mengatakan, Sonny membelinya dari seorang bernama Suwandi yang bekerja di Perbakin Surabaya.

(djm/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER