Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengklaim, tidak risau dengan kedekatan Presiden Joko Widodo dengan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto yang disodorkan menjadi calon tunggal Panglima TNI.
Menurutnya, kedekatan itu justru diperlukan karena akan membuat koordinasi antara Jokowi dengan Hadi jika terpilih menjadi Panglima TNI dapat berjalan baik.
"Kalau menurut saya kedekatan, justru Panglima TNI harus dekat dengan presiden," ujar Taufik di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik mengatakan, selain kedekatan dengan Panglima TNI, Presiden juga dituntut dekat dengan seluruh pimpinan lembaga atau institusi di bawahnya agar koordinasi berjalan lancar.
Lebih lanjut Taufik mengatakan, tidak mempermasalahkan dipilihnya Hadi sebagai calon tunggal Panglima TNI. Ia menilai, hal itu merupakan hak prerogatif presiden.
"Kalau sudah hak prerogatif presiden artinya itu adalah kewenangan penuh dalam konteks presiden memiliki fungsi user sebagai kepala negara," ujarnya.
Meski tak risau, Taufik meminta Hadi dapat melakukan perubahan di tubuh TNI jika terpilih menjadi Panglima TNI, salah satunya menambah alutsista udara.
Ia menilai, peningkatan pertahanan udara sangat penting untuk menjaga wilayah Indonesia yang cukup luas. Alutsita udara, secara khusus diminta dapat mengawasi kawasan laut Indonesia.
"Saya sebagai pimpinan DPR tolong lakukan modernisasi pesawat-pesawat tempur kita," ujar Taufik.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi I Fraksi PAN Hanafi Rais mengatakan, PAN sepakat dengan langkah Jokowi menunjuk Hadi yang berlatar matra angkatan udara. Ia menilai, Indonesia perlu memperkuat kekuatan teritorial, khususnya di wilayah udara yang kerap dilanggar negara lain.
"Dan harus dituntaskan untuk panglima yang baru kesebangunan wilayah keudaraan kita," ujarnya.
Lebih dari itu, ia mengklaim, PAN belum menyiapkan pertanyaan spesifik terhadap Hadi dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR besok. PAN baru akan mendalami sosok Hadi usai proses pemaparan.
Presiden Jokowi merekomendasikan KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon tunggal Panglima TNI. Hadi akan diplot untuk menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan masuk masa pensiun pada Maret 2018 nanti.
Ini merupakan kali kedua Panglima TNI dijabat perwira tinggi dari TNI AU sejak Marsekal Purnawirawan Djoko Suyanto pada 2006-2007 silam.
Berturut-turut setelah Djoko Suyanto, pucuk pimpinan tertinggi TNI dijabat Jenderal Purn Djoko Santoso dari TNI AD (2007-2010), Laksamana Purn Agus Suhartono dari TNI AL (2010-2013), Jenderal Purn Moeldoko dari TNI AD (2013-2015), dan Jenderal Gatot Nurmantyo dari TNI AD (2015-sekarang).
(osc)