Survei: Setnov Juara dalam Berita Korupsi

Ramadhan Rizki Saputra | CNN Indonesia
Rabu, 20 Des 2017 00:09 WIB
Mantan Ketua DPR Setya Novanto menjuarai kategori pemberitaan korupsi di media massa. Hal itu berdampak pada citra Golkar dan DPR.
Bekas Ketua DPR Setya Novanto, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/12). Ia disebut mendominasi pemberitaan soal korupsi di media massa. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Monitor Indonesia mengungkapkan, mantan Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto alias Setnov mendominasi isi pemberitaan media cetak terkait kasus korupsi. Hal ini terkait kasus korupsi proyek e-KTP.

Direktur Lembaga Monitor Indonesia Ali Rifan memaparkan, dominasi pemberitaan korupsi oleh Setnov itu terkait dengan terungkapnya kasus korupsi di proyek e-KTP.

"Jika dipersentase, nama Setya Novanto mendominasi pemberitaan terkait dengan korupsi yang melibatkan parlemen," ujar dia, di kantor Monitor Indonesia, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ini terungkap dalam kategori survei bertema 'korupsi anggota DPR’. Setnov sendiri meraih angka 29 persen. Berita lainnya adalah, berturut-turut, terkait legislasi 22 persen, anggaran 19 persen, kinerja anggota 15 persen, dan topik lainnya 15 persen.

Terkait nada (tone) pemberitaan, tema korupsi anggota DPR mendominasi dengan nada berita yang negatif.

Ali menambahkan, kasus Setnov ini tak hanya berdampak buruk pada isi pemberitaan lembaga DPR, namun ikut berimbas pada pemberitaan tentang partai Golkar.

Di survei ini pula dijelaskan bahwa Partai Golkar memiliki nada (tone) pemberitaan negatif paling tinggi dibandingkan partai lainnya sebesar 42 berita, dan disusul oleh PPP (10 berita) di posisi kedua.

"Pemberitaan Golkar sebagian besar didominasi oleh sub tema yang menyangkut kasus hukum yang menyerat nama ketua umumnya dan sejumlah kadernya," ujar dia.


Survei ini dilakukan dengan meneliti isi 6 media cetak nasional, seperti Koran Tempo, Kompas, Republika, Media Indonesia, Jawa Pos, dan Koran Sindo, pada periode 10 Agustus- 25 November 2017.

Jumlah berita yang dijadikan sampel yang berkaitan dengan tema 'parlemen' sebanyak 245 berita dengan menggunakan metode riset purposive sampling dan content analysis.

(arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER