Kapolda Minta Anak Buah Tak Jadi Perwira Ayam Sayur

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Rabu, 20 Des 2017 06:02 WIB
Dalam apel pengamanan Natal dan tahun baru, Kapolda Metro Jaya fokus pada operasi anti-premanisme, anti-begal, dan anti-sweeping oleh ormas.
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis, di gedung DPR, beberapa waktu lalu. Ia meminta jajaran Reserse tahan banting hadapi pengamanan Natal dan tahun baru. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang pengamanan periode libur Natal dan tahun baru 2018, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis meminta jajaran Reserse memiliki militansi dalam bertugas dan tak cuma mengejar jabatan. Potensi “sweeping” oleh ormas pun diantisipasi.

Hal tersebut disampaikan Idham dalam apel gelar pasukan Reserse gabungan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (19/12) pukul 22.00 WIB.

Sebanyak 627 personel Reserse Kriminal dari seluruh Polsek dan Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, hadir dalam gelaran apel itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apel tersebut mundur dari jadwal semula yang semestinya dimulai pukul 19.30 WIB. Sejak saat itu, jajaran reserse sudah berbaris di lapangan Monas. Kedatangan Idham jelang pukul 22.00 WIB, di lapangan itu, langsung membuat barisan Reserse langsung tegak.

"Jangan jadi perwira ayam sayur atau mencari kesempatan dengan cari-cari jabatan dengan molor-molor saja, tetapi tampilkan kinerja kamu sampai kapanpun. Saya menaruh harapan betul kepada rekan-rekan dan anak-anak sekalian. Saya minta pada Direktur bisa memberi betul kepada anggotanya, jaga integritas," ia berpesan dalam apel itu. 

Soal molornya jadwal apel, Idham, dalam pesan-pesannya, juga menyebut bahwa apel reserse seharusnya dilakukan pukul 02.00 WIB. 

"Bagus jam 22.00 WIB (dimulai). Saya bilang harusnya jam 02.00 WIB. Itu baru Reserse. Kalau apel jam 07.00 WIB itu lalu lintas. Reserse itu semakin malam semakin terang," cetusnya.

Di sela-sela apel, hujan pun perlahan membasahi Monas. Namun apel tidak dihentikan. Idham tetap memberikan perintahnya dalam posisi berdiri sempurna. 
"Ini baru hujan air. Kalau di Poso (Sulawesi Tengah), hujan peluru," tutur dia, yang juga mentan Kapolda Sulteng.

Terkait pengamanan perayaan Natal dan tahun baru 2019, Kapolda memberikan tiga perintah kepada jajarannya. Yakni, operasi premanisme, aksi begal, dan antisipasi sweeping oleh organisasi kemasyarakatan.

"Beberapa hal yang harus saya sampaikan dan segera ditindaklanjuti yaitu tentang operasi premanisme. Terimakasih sudah berjalan. Kita harus meyakinkan kepada 12 juta penduduk DKI Jakarta menghadapi perayaan Natal dan tahun baru Jakarta harus aman," ujarnya. 

Idham juga meminta supaya jajarannya memberantas peredaran aksi begal yang dinilai akan marak menjelang libur panjang. Dia meminta supaya jajarannya dapat membuat tim khusus untuk mengantisipasinya. 

Selain itu, dia juga menegaskan larangan sweeping oleh ormas ke tempat hiburan malam. Kewenangan sweeping, kata Idham, hanya milik pihak kepolisian. 

“Kita harus meyakinkan seluruh masyarakat DKI Jakarta, tidak ada ormas mana pun yang boleh melakukan sweeping terhadap tempat-tempat hiburan," cetus dia. 

Untuk itu, kata Idham, pihaknya akan menurunkan sejumlah enam ribu Reserse di seluruh wilayah yang masuk jajaran hukum Polda Metro Jaya.

"Tidak ada kata lain selain Jakarta aman. Saya katakan kembali semua ada di pundak kalian," tandasnya

(arh/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER