Jalan Depan Stasiun Tanah Abang Ditutup Tanpa Uji Coba

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Kamis, 21 Des 2017 18:08 WIB
Dishub DKI Jakarta mengklaim telah menyosialisasikan kebijakan menutup jalan di depan Stasiun Tanah Abang dan akan langsung mengeksekusi rencana itu.
Pedagang kaki lima berjualan di trotoar sepanjang Jalan Jatibaru Raya, seberang Stasiun Tanah Abang. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, dua jalur di Jalan Jatibaru Raya depan Stasiun Tanah Abang akan ditutup pada pukul 08.00-18.00 WIB, Jumat (22/12). Penutupan jalur diterapkan tanpa uji coba.

Satu jalur ditutup untuk pendirian 400 tenda pedagang kaki lima (PKL) dan jalur lainnya untuk bus gratis Transjakarta. Dengan demikian, para pejalan kaki diharapkan bisa melintas dengan aman dan nyaman di pedestrian.

Dishub DKI Jakarta langsung mengeksekusi rencana ini. Andri mengklaim telah menyosialisasikan kebijakan baru ini kepada warga sekitar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Besok sekaligus evaluasi. Sosialisasi sudah kita lakukan," ujar Andri usai konferensi pers Penataan Tanah Abang di Balai Kota, Kamis (21/12).

Adapun setelah pukul 08.00-18.00, jalur akan dibuka kembali seperti semula. Ratusan tenda tadi akan dibongkar menjelang pembukaan jalan.

"(Tenda) dibongkar. Nanti bisa bongkar pasang. Jam 16.00, 16.30 kan sudah mulai (dibongkar), jadi jam 18.00 itu sudah open traffic (buka jalan), pasti dong semua mobil pribadi, angkutan umum bisa lewat lagi," kata Andri.
Jalan Depan Stasiun Tanah Abang Ditutup Tanpa Uji CobaKadishub DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan telah menyosialisasikan rencana penutupan jalan di Tanah Abang. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Andri belum bisa memastikan apakah rekayasa lalu lintas akan menimbulkan kemacetan. Dia belum memperhitungkan hal itu, termasuk jalur mana yang terdampak rekayasa lalu lintas ini serta periode waktu penerapannya.

"Makanya perlu kita cobakan. Dari awal saya bilang, ini momentum ajak masyarakat menggunakan angkutan massal," kata Andri.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengatakan, uji coba perlu dilakukan untuk mengevaluasi sistem.

"Perlu ada kajian lebih dalam dan uji coba yang diterapkan satu-dua bulan ke depan sebelum semuanya benar-benar diterapkan," kata Yoga.

Menurutnya, penataan Tanah Abang bukan sekadar menata pedagang kaki lima, tapi juga penataan pasar dan stasiun hingga sepuluh tahun ke depan.

Masalah penutupan jalan berarti terkait tata kelola ruang di Tanah Abang dan sekitarnya, seperti penambahan PKL dari jumlah yang telah ada saat ini.

Yoga menilai, Pemprov DKI Jakarta terkesan fokus pada dua hal dalam menata Tanah Abang, yakni PKL dan kemacatan lalu lintas. Menurutnya, harus ada peninjauan soal aturan hukum terkait status jalan yang akan ditutup, mengacu pada Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Kalau itu mau diubah peruntukannya, harus dijelaskan status jalannya tadi," ujarnya.

Meski begitu, solusi Pemprov tetap diharapkan membebaskan Tanah Abang dari kemacetan.

"Karena jika ditawarkan konsep setengah matang yang tidak tuntas, pasti akan memicu persoalan lain," kata Yoga. (pmg/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER