Penutupan Jalan Tanah Abang Dinilai Minim Sosialisasi

Dias Saraswati & Dhio Faiz | CNN Indonesia
Jumat, 22 Des 2017 07:43 WIB
Pedagang yang ditemui menyambut baik karena mereka bisa berdagang legal di kawasan Tanah Abang, di sisi lain ada kesulitan yang dirasakan penduduk setempat
Dari pedagang yang ditemui menyambut baik karena mereka bisa berdagang legal di kawasan Tanah Abang, di sisi lain ada kesulitan yang dirasakan penduduk setempat. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Demi merapikan kawasan Tanah Abang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan langsung melakukan tahap penataan tahap I yakni penutupan jalan di depan Stasiun Tanah Abang.

Kepada wartawan kemarin, Anies menyatakan pelaksanaan penataan tahap I itu diawali dari kawasan di depan stasiun Tanah Abang yakni jalan Kebon Jati Raya. 

Penutupan jalan di depan Stasiun Tanah Abang dimulai hari ini untuk kendaraan secara keseluruhan. Satu jalur akan digunakan untuk pejalan kaki dan lapak pedagang, dan lainnya untuk jalur angkutan umum khusus (shuttle).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, rencana pelaksanaan fungsi jalan yang hanya berlaku pukul 08.00-18.00 WIB itu menyisakan persoalan sosialisasi awal soal 'gong' mula pelaksanaannya.


Setidaknya demikian komentar-komentar yang CNNIndonesia.com dapat kala berkunjung dan berdialog dengan warga setempat di kawasan tersebut kemarin.

Salah satunya seorang perempuan paruh baya bernama Ety yang merupakan penduduk di kawasan tersebut. Ety mengatakan warga tak mendapat sosialisasi soal hal ini dari pemerintah, baik dari pengurus RT atau RW, petugas kelurahan, maupun petugas kecamatan.

"Enggak ada sosialisasi kalau jalan mau ditutup," kata Ety kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/12) petang.

Ety menuturkan dirinya sudah sempat mendengar soal wacana penutupan jalan tersebut. Wacana ini diakuinya sudah didengar lama oleh warga maupun pedagang, namun mereka tak tahu kapan akan dilaksanakan hingga pengumuman itu disampaikan kemarin.

Saat penutupan itu masih wacana, Ety mengaku sempat mengeluh di kantor Kecamatan Tanah Abang dalam satu kesempatan. Petugas kecamatan, kata Ety, menjawab penutupan itu masih sekedar wacana.

"Lihat TV lah kok besok ditutup," ujarnya menceritakan soal informasi penutupan jalan di depan Stasiun Tanah Abang tersebut.

Pekan lalu, Ety pun sempat berkunjung ke kecamatan dan menyempatkan mencurahkan hati kepada petugas soal wacana penutupan jalan. Bukannya mendapat solusi, Ety mengaku justru disuruh untuk mencari tempat tinggal baru saja.

"'Kalau ibu sudah merasa enggak nyaman di sini cari lain tempat lain saja.' Kan enggak segampang itu, emang enggak pakai duit, itu bukan solusi," tutur Ety.


Senada Ety, warga lain yakni Hani mengaku penutupan jalan itu menyusahkan dirinya secara langsung. Pasalnya penutupan jalan itu pun menutup akses bagi warga, apalagi bagi Hani yang rumahnya tepat di seberang stasiun Tanah Abang. Hani mengatakan jalan yang ditutup itu adalah akses satu-satunya bagi ia dan keluarga.

Saat ini, kata Hani, dirinya saja sudah mengalami kesulitan akses untuk keluar masuk rumahnya, karena di depan rumah telah dipagari dengan beton.

"Sekarang kalau pakai motor mau masuk rumah jadi harus naik trotoar, saya tahu itu salah, tapi enggak ada jalan lagi," ujar Hani soal penutupan jalan di depan Stasiun Tanah Abang tersebut.

Di sisi lain, Hani menyebut pendapat dari warga sudah tidak pernah didengar lagi oleh pemerintah.

"Saya mau komplain belum tentu didengar," keluh Hani.

Penutupan Jalan Tanah Abang Dinilai Minim SosialisasiPedagang di Tanah Abang yang menggelar daganganya di pinggir jalan. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Tenda untuk Pedagang


Penutupan satu jalur jalan di depan Stasiun Tanah Abang itu akan diberikan kepada pedagang dan pejalan kaki. Dalam infografis yang dirilis Pemprov DKI kemarin dinyatakan kawasan Tanah Abang akan dibangun jadi Transit Oriented Development ibarat Grand Bazaar Istanbul, Turki.

Bagi para pedagang, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan DKI Jakarta akan menata dan memberi fasilitas tenda bagi sekitar 400 PKL di depan stasiun tersebut.

Senada dengan Hani dan Ety, pedagang-pedagang yang ditemui CNNIndonesia kemarin pun mengaku tak tahu pelaksanaan penataan tersebut dimulai hari ini. Wawan, salah seorang pedagang pakaian di sana justru mengira pelaksanaan akan dimulai besok, Sabtu (23/12).

"Katanya Sabtu," ujar Wawan.

Kemudian, saat disinggung soal tenda yang akan disediakan pemerintah bagi pedagang seperti dirinya di Tanah Abang, Wawan enggan menjawab.

Ia berdalih, "Itu bos yang urus. Saya kan cuma jaga (lapak)."

Sama halnya dengan Wawan, Endah yang merupakan penjual minuman dingin menyebut penutupan jalan baru akan dilakukan pada hari Sabtu mendatang.

Dirinya juga mengungkapkan soal pendataan yang dilakukan oleh pengurus PKL di tempat itu terkait dengan pendirian tenda bagi para PKL.

Namun, Endah enggan merinci soal pendataan tersebut. Ia juga enggan menjawab ketika disinggung apakah ada biaya yang harus dibayar untuk mendapatkan tenda tersebut.

"Ya pokoknya didata lah," kata Endah.

Sembilan hari lalu, ketika penutupan jalan depan stasiun Tanah Abang masih wacana, CNNIndonesia.com sempat berbincang-bincang dengan sejumlah PKL di kawasan tersebut.

Kala itu, salah satunya dengan Ayu (40) pedagang minuman. Saat itu, Ayu mengaku akan ikut saja kebijakan pemerintah asal masih tetap boleh berdagang.

Pada hari yang sama, Udin yang berdagang persis di depan Stasiun Tanah Abang justru senang andai wacana itu diterapkan. Ia mengaku tak enak usaha dengan kondisinya saat itu, karena dirinya menjajakan dagangannya di trotoar dan sewaktu-waktu bisa kena penertiban.

"Enggak enak dagang begini. Harapannya ada aturan yang jelas. Kami orang kecil mengikuti saja. Asal ada solusi yang terbaik untuk semua," kata Udin saat itu.

Tak hanya pedagang, pejalan kaki di sekitar Jatibaru juga menyambut positif ide Gubernur Anies. Salah satunya seorang pengguna KRL Commuter Line, Harijani.

Warga dari Lenteng Agung, Jakarta Selatan ini malah berharap penataan itu juga diiringi penghijauan sepanjang trotoar agar terlihat lebih segar.

"Kalau memang jalan jadi enggak macet lagi, terus dibuat nyaman, dan PKL dibiat tertib, sepertinya asik juga," ucapnya saat ditemui CNNIndonesia.com di pintu masuk stasiun soal penutupan jalan di depan Stasiun Tanah Abang tersebut. (kid/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER