Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta boleh berbangga hati pada awal 2018 ini. Hal tersebut diakui Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno lantaran capaian kinerja keuangan DKI Jakarta untuk 2017 ini telah melampaui target yang ditetapkan sebelumnya.
Misalnya, kata Sandi, penyerapan pajak sepanjang 2017 menyentuh angka Rp36,1 triliun atau setara dengan 103 persen dari capain target penyerapan pajak yang sebelumnya ditetapkan hanya Rp 35,36 triliun saja.
“Kita bisa sangat bangga, target keuangan kita di 2017 kemarin itu tembus bahkan melampaui target,” kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi pun mengaku sangat bersyukur atas capaian tersebut. Diakuinya capaian penyerapan pajak dan anggaran ini tak terlepas dari peran Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur, hingga Anies Baswedan yang baru saja dilantik menjadi Gubernur pada Oktober lalu.
“Ini berkat kerja kolektif antara pemerintah di DKI. Tentunya ada tiga Gubernur, eh empat Gubernur yah yang berperan di sini. Ada Pak Basuki, Pak Soni (Sumarsono), Pak Djarot, terus Pak Basuki lagi, pak Djarot lagi, terus Pak Anies,” kata sandi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/1).
Dia mengakui, adanya campur tangan dari mulai Ahok hingga Anies ini menyebabkan anggaran dan pendapatan pajak di DKI bisa melampaui target. Tentu kata dia, hal tersebut harus terus ditingkatkan ke depannya.
“Dari mulai Pak Basuki sampai Pak Anies, sehingga pendapatan penyerapan pajaknya sangat luar biasa 2017 itu,” kata dia.
Meskipun begitu, Sandi tak ingin mudah berpuas diri. Dia pun menyebut capaian keuangan 2017 yang bisa melampaui target itu harus bisa menjadi motivasi di 2018.
Di 2018 dia pun sebisa mungkin akan menerapakan sistem kerja kolektif dengan pengerjaan sejak awal pembukaan tahun. Sehingga tak akan terjadi peningkatan anggaran yang signifikan di akhir tahun.
"Memang 2017 kami patut bangga, pendapatan pajak dan penyerapan anggaran nyaris sempurna. Tapi masih ada kekurangan karena penyerapan anggaran 2017 pun membengkak di akhir tahun, tantangannya di 2018 penyerapan harus digenjot dari awal taun. Kita tidak mau hockey stick. Kita enggak mau di ujung meningkatnya," ungkapnya.
(djm)