Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menerbitkan kebijakan wajib vaksin bagi setiap warganya yang bekerja di ibu kota. Kebijakan ini menanggapi melonjaknya wabah difteri pada 2017 yang menjangkiti 109 pasien
"Kami akan siapkan kebijakannya, (warga Jakarta) harus memiliki bukti mengikuti vaksin lengkap karena di Jakarta ini berkumpul dari seluruh Indonesia, bekerja baik di pemerintahan, swasta, maupun sektor lain," kata Anies di Balai Kota, Rabu (3/12).
Menurut Anies, setiap orang yang membawa problem kesehatan dari luar dan memiliki efek tular, maka akan dengan cepat memunculkan masalah di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies belum bisa menjelaskan lebih lanjut teknis kebijakan tersebut karena Pemprov DKI masih harus berkonsentrasi menangani penyebaran difteri. Apalagi jelang Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta pada Agustus-September mendatang.
"Itu nanti kami siapkan kebijakannya, pada fase ini kami fokus pada difteri," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi Priharto mengatakan, difteri memang selalu ada sepanjang tahun. Ia mengatakan, saat ini penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium diphtheriae itu sedang tinggi lonjakannya karena akumulasi beberapa kondisi.
"Jakarta Timur yang naik agak tinggi. Tadinya Jakarta Barat dan Jakarta Utara, ternyata Timur lebih tinggi," kata Koesmedi.
Ia pun mengingatkan, penularan difteri melalui air ludah. Oleh sebab itu, ia mengimbau agar warga yang flu dan demam selalu menggunakan masker. Sedangkan untuk warga lain yang tidak sakit, juga menggunakan masker jika bertemu orang banyak.
"Bekas air liur bisa menempel di mana-mana. Untuk itu, kalau Anda akan makan-minum atau tidak melakukan kegiatan, cuci tangan sehingga tidak terjadi penularan," kata Koesmedi.
Ia juga mengingatkan agar warga yang terjangkit difteri tidak perlu panik. Sebab, difteri bisa diobati dengan pemberian obat antibiotika dan kuman akan mati selama 3x24 jam.
"Orangnya tetap harus divaksinasi untuk ditingkatkan daya tahan tubuhnya," kata Koesmedi.
(pmg/gil)