Pemprov DKI Diminta Bangun Jembatan Penghubung di Tanah Abang

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Jumat, 05 Jan 2018 02:23 WIB
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meminta pemprov DKI membangun jembatan yang menghubungkan pasar dengan stasiun Tanah Abang.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta untuk membangun jembatan penghubung yang menghubungkan pasar dengan stasiun. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meminta pemerintah provinsi DKI Jakarta membangun jembatan pejalan kaki atau pedestrian bridge yang menghubungkan pintu selatan Stasiun Tanah Abang dengan area Pasar Tanah Abang. Permintaan itu terkait penataan kawasan Tanah Abang jangka pendek oleh Pemprov DKI.

"Kami lihat bahwa pejalan kaki jumlahnya luar biasa, maka kami usulkan ada pedestrian bridge yang menghubungkan Pintu Selatan Tanah Abang dengan area pasar karena mereka memang menuju ke arah sana (pasar)," kata kepala BPTJ Bambang Prihartono di Jakarta, Kamis (4/1).
Berdasarkan hasil perhitungan personil BPTJ pada Selasa (2/1) pukul 06.00 sampai 09.00 pagi di pintu Utara dan Pintu Selatan Stasiun Tanah Abang. Total populasi yang melintas sebanyak 7.748 orang. Jumlah itu merupakan jumlah penumpang yang naik dan turun di stasiun.

Tujuan penumpang Kereta Api tertinggi adalah pasar Tanah Abang dengan persentase sebesar 35,59 persen. Disusul pejalan kaki yang bergerak ke Petamburan sebanyak 26,18 persen dan Jembatan Lima sebanyak 14,20 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sisanya, pejalan kaki bergerak menuju Pasar Blok A, Pasar Blok B, Kota, Abdul Muis, Kebayoran Lama dan lain-lain.
[Gambas:Video CNN]
Masih berdasarkan data BPTJ, jumlah kedatangan penumpang di salah satu stasiun terpadat di Jakarta itu bersifat fluktuatif. Per satu jam, kedatangan penumpang tertinggi adalah sebanyak 7.846 penumpang di pintu utara dan pintu selatan. Itu terjadi pada pukul 06.45 - 07.45.

Kemudian, jumlah terendah terjadi selama pukul 07.45 - 08.45 dengan angka 3.879 penumpang.

Mengingat banyaknya pejalan kaki di sana, lanjut Bambang, diperlukan peningkatkan kapasitas trotoar sepanjang Jalan Jatibaru hingga Kebon Jati.

Juga peningkatan kapasitas dan kualitas integrasi angkutan umum yang menghubungkan antara stasiun Tanah Abang ke daerah Thamrin, Roxy, Kebon Sirih, Abdul Muis, dan Harmoni.

"Yang diperlukan adalah angkutan lanjutannya, sehingga penumpang tidak berserakan kemana-mana untuk mencari angkutan umum," kata Bambang.

Bambang mengatakan, Tanah Abang haruslah menjadi kawasan yang bersifat ramah pejalan kaki dan terintegrasi dengan transportasi publik (pedestrian friendly integrated public transport) berbasis transit oriented development (TOD) dan dilengkapi jalur sepeda.

"Harapannya, terjadi konektivitas yang bagus antara feeder, pejalan kaki, dan pengguna sepeda dan itu menjadi prioritas," ucap Bambang.
(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER