Anies Klaim Penataan Tanah Abang Berdasar Aturan, Bukan Opini

Mesha Mediani | CNN Indonesia
Selasa, 09 Jan 2018 10:09 WIB
Anies tak mau ambil pusing soal opini miring yang tidak mendukung penataan Tanah Abang --kawasan tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Anies Baswedan menyebut tetap memperhatikan opini-opini yang masuk terkait penataan Tanah Abang. Namun Anies menyebut dirinya tetap bergerak berdasar aturan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya mau menjawab singkat soal evaluasi penataan Tanah Abang yang sudah diterapkan sejak 22 Desember 2017 lalu, khususnya soal penutupan satu jalur Jalan Jatibaru Raya untuk pedagang kaki lima (PKL).

Menurutnya, segala opini dari berbagai pihak tentang penataan Tanah Abang akan selalu menjadi bahan kajian Pemprov DKI. Bahkan opini-opini yang kontra pun dijadikan bahan kajian.

"Tentu saja semua komentar, semua baik yang mengapresiasi maupun yang tidak mengapresiasi itu semua kami perhatikan," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (9/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski demikian, Anies tak mau ambil pusing soal opini miring yang tidak mendukung penataan kawasan tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu. Anies mengklaim selama ini mengambil kebijakan berdasar aturan, bukan opini.

"Kami bergeraknya menggunakan aturan. Bukan menggunakan opini," ujar Anies, tanpa menjelaskan lebih detail aturan yang dia maksud.


Anies juga mengklaim, warga yang tinggal atau bekerja di Tanah Abang menyambut baik penataan PKL dan rekayasa lalu lintas dari Pemprov DKI.

"Alhamdulillah sejauh ini berprogressnya baik. Dari sisi pengguna Tanah Abang, baik itu mereka yang datang maupun mereka yg berjualan di sana," kata Anies sambil berlalu.

Dihubungi terpisah, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Halim Pagarra mengatakan, berdasarkan hasil pantauannya kemarin masih ditemukan kemacetan dan pelanggaran aturan lalu lintas di Tanah Abang.


Pagarra menyampaikan, pihaknya masih menemukan kendaraan umum yang berhenti di pinggir jalan sembarangan. Pun demikian masih ada juga PKL yang berjualan di trotoar. Selain itu, kepadatan lalu lintas masih terlihat di sekitar Tanah Abang.

"(Masih) terjadi perlambatan (karena) belum difungsikannya pos pemantauan ketertiban lalu lintas," ungkap Pagarra kepada CNNIndonesia.com, Senin (8/1). (osc/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER