Karangan Bunga untuk Tengku Erry Banjiri Kantor Gubernur

S. Yugo Hindarto & CNN Indonesia | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jan 2018 03:55 WIB
Karangan bunga membanjiri kantor Gubernur Sumut sejak Rabu (10/1) malam. Karangan itu berisi ucapan dan dukungan kepada Tengku Erry yang batal maju Pilgub.
Tengku Erry, yang merupakan Gubernur Sumut saat ini gagal mendaftar ke KPU karena ditinggal partai pendukungnya. Termasuk partainya sendiri, Nasdem. Erry adalah Ketua DPW Nasdem Sumut. (CNN Indonesia/Zulkarnain)
Medan, CNN Indonesia -- Seratusan karangan bunga membanjiri Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut) di Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Kamis (11/1). Karangan bunga berisikan ucapan simpati pada Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi yang gagal mencalonkan diri di Pilgub Sumut 2018 setelah ditinggal parpol pendukung.

KPU resmi menutup tahapan pendaftaran bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut. Ada tiga pasangan calon yang telah mendaftar yakni pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah, pasangan JR Saragih-Ance Selian, dan pasangan ketiga Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Ketiganya kini sedang menjalani tes kesehatan sebagai rangkaian tahapan menuju penetapan paslon Februari nanti.

Dan Erry, gagal nyalon karena ditinggal partai pendukungnya termasuk partainya sendiri Nasdem, yang membatalkan dukungan pada Erry dan akhirnya mengusung pasangan Edy-Musa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karangan bunga ini mulai membanjiri kantor gubernur sejak tadi malam. "Kami yang tugas pagi begitu masuk sudah terpasang begini," kata Rianta, seorang petugas Sat Pol PP yang bertugas menjaga pekarangan depan kantor gubernur.
Tidak hanya di pekarangan depan, karangan bunga juga terpasang hingga ke pekarangan dalam kantor gubernur. Umumnya, berisikan simpati dan dukungan pada Tengku Erry seperti ucapan "Tetap Semangat Bapak Tengku Erry Nuradi" yang tertulis di karangan bunga yang terpasang di bagian luar kantor. Tercantum nama Sandro Simangunsong sebagai pengirim ucapan.

Selain itu, ada juga ucapan terimakasih. Serta juga simpati. "Engkau tak Sendiri Gubernurku." Namun, pengirimnya tidak mencantumkan nama jelas. Umumnya, karangan bunga tidak mencantumkan nama jelas pengirimnya seperti Hijabers Medan, Sahabat Sumut Paten, Relawan Sumut Paten, Kawan Paten, Paten club', Nelayan Langkat Paten, Relawan Paten, Pecinta motor club. Ada juga Sahabat paten sejati. Paten adalah singkatan Pak Tengku Erry Nuradi, sebutan populer Erry belakangan ini.

Beredar di WhatsApp

Seratusan karangan bunga yang terpasang diduga dimobilisasi. Indikasi ini dikuatkan dengan beredarnya pesan WhatsApp yang disebut berasal dari Ilyas Sitorus, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Pemprov Sumut kepada Kepala SKPD dan OPD di Pemprovsu untuk memasang karangan bunga sebanyak-banyaknya. Namun, Ilyas Sitorus membantahnya.

"Saya sudah konfirmasi atas pesan WhatsApp yang beredar, tapi Ilyas Sitorus membantahnya," kata Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Utara Abyadi Siregar.

Abyadi yang dikirimi pesan WhatsApp tertarik mengkonfirmasi ke Ilyas karena menyangkut SKPD. Karena apabila benar SKPD dikerahkan, akan berpotensi menggunakan uang negara.
Indikasi mobilisasi karangan bunga dikuatkan dari pengakuan Andi Lase, seorang pekerja toko karangan bunga yang bertugas memasang karangan bunga di tempat yang dipesan. Andi mengaku, ia dan seorang rekannya telah bekerja memasang sejak dinihari tadi. "Pesanannya ada sepuluh," kata Andi.

Ia mengatakan, pemesan 10 karangan bunga untuk dipasang di kantor gubernur adalah seorang pria muda berpakaian rapi. "Pesannya dia hari Selasa dua hari yang lewat," terangnya.

Indikasi mobilisasi ini juga dikuatkan dengan amatan atas pengirim karangan bunga. Kebanyakan, karangan bunga yang terpasang tidak mencantumkan nama jelas seperti Hijabers Medan, Sahabat Sumut Paten, Relawan Sumut Paten, Kawan Paten, Paten club', Nelayan Langkat Paten, Relawan Paten, Pecinta motor club. Ada juga Sahabat paten sejati. Paten adalah singkatan Pak Tengku Erry Nuradi, sebutan populer Erry belakangan ini.

Memang, ada juga yang mencantumkan nama jelas seperti Sandro Simangunsong. Ada juga pengirimnya tercantum Kel. Besar Op. Bonadua Strang. Namun, nama ini setidaknya tercantum di dua papan bunga yang berbeda.

Erry Nuradi dipastikan gagal nyalon karena ditinggal partai pendukungnya. Golkar, Nasdem, PKPI, PKB yang semula mengumumkan dukungan pada Erry satu per satu berbalik meninggalkan Erry. Golkar dan Nasdem akhirnya mengusung Edy-Musa, sedang PKPI akhirnya mengusung JR Saragih-Ance Selian. Praktis, ada tiga bakal Paslon yang akan mengikuti tahapan Pilgub Sumut 2018.
(zul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER