Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merenovasi Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara yang terbakar Selasa (16/1) lalu.
Meski begitu, dana perbaikan tetap diutamakan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sebab, museum kemaritiman tersebut merupakan aset Pemprov DKI.
"Tentu nomor satu pasti dari APBD, karena itu tanggung jawab milik kita, tetapi nanti kita akan bahas apakah dari Kementerian PUPR kan juga ada dana untuk itu, kita akan coba untuk lakukan," kata Kepala Disparbud DKI Jakarta, Tinia Budiarti, di Balai Kota, Rabu (17/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk bangunan saya kira, kita perlu kerja sama yang baik dari kementerian," sambungnya.
Tinia tak menampik Pemprov DKI-lah pihak yang paling bertanggung jawab atas musibah ini. Mengingat, Pemprov DKI yang memanfaatkan dan merawat museum selama ini.
Ia berharap, renovasi bisa dilakukan secepatnya. Pihak swasta juga disebutnya akan membantu renovasi.
"Dan tentu ada pihak-pihak yang kita sudah mendapatkan simpati dari beberapa pihak, termasuk swasta dan itu untuk apa yang bisa mereka bantu," kata Tinia.
Tinia menyebut, pihaknya telah menginventarisasi koleksi-koleksi di gedung yang pernah digunakan VOC untuk gudang rempah, kopi, teh, timah, dan tekstil itu.
"Kita menginventarisir berapa kerugian secara ekonomi, tetapi kalau secara nilai, itu tidak ternilai. Tapi sebagai aset sekarang sedang dihitung," ujarnya.
Disparbud DKI masih memilah aset mana yang akan dibuat replikanya oleh pihak ketiga.
"Apakah itu masih memungkinkan untuk dibuat replikanya lagi atau dibeli lagi, misalnya seperti peralatan navigasi yang masih banyak terjual," kata Tinia.
Berdasarkan data yang diterima CNNIndonesia.com, terdapat total 60 buah koleksi dan sarana museum yang terbakar di Gedung C dan Gedung A.
Di lantai 2 gedung A5, yakni Ruang Legenda Laut International, tercatat Patung Davi Jones, Patung Putri Mazu, Patung Viking, Patung Dewa Baruna, Patung Poseidon, dan Patung Putri Duyung yang terbakar.
Sedangkan di Lantai 2 Gedung A4 yakni Ruang Legenda Bahari Nusantara, terdapat patung Ratu Pantai Selatan dan Patung Dewa Ruci dan Bima, juga Patung Malin Kundang.
Sedangkan Lantai 1 Gedung C, koleksi yang rusak antara lain Cadik Bali, perahu asli Pangandaran, perahu asli Sumatra Utara, juga berbagai lukisan pantai dan pelabuhan.
Hal itu belum termasuk aset yang rusak di lantai 2 Gedung C3 dan lantai 2 Gedung C3 seperti miniatur perahu dan pesawat.
Adapun kerusakan gedung berupa atap yang runtuh serta jendela dan pintu yang hangus terbakar terjadi pada lantai 2 gedung A5 (Ruang Legenda Laut Internasional), Lantai 2 Gedung A4 (Ruang Legenda Bahari Nusantara), Lantai 1 Gedung C3 (Ruang Miniatur Perahu Tradisional dan Gudang), Lantai 2 Gedung C3 (Ruang Alat Navigasi dan Miniatur Perahu Tradisional), Lantai 2 Gedung C2 (Ruang Perang Laut Jawa).
(djm)