Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pemeriksaan terhadap Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar bukan karena kritik atas kinerja kepolisian dalam membongkar kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan.
Argo membantah pernyataan Dahnil yang sebut dirinya diperiksa karena polisi diduga tersinggung dengan kritik yang disampaikan saat jadi pembicara di salah satu siaran stasiun televisi swasta.
"Tidak ada yang tersinggung, tetapi semua orang yang mempunyai informasi tentunya diklarifikasi untuk mendapatkan informasi tambahan," ujar Argo kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi soal pernyataan Dahnil yang mengatakan tidak menyebutkan mata elang sebagai pelaku penyiraman air keras, Argo mengaku telah meminta klarifikasi dari Dahnil. Berdasarkan keterangan yang diberikan, hal tersebut berasal dari pernyataan seseorang.
"Informasi yang dia (Dahnil) sampaikan ternyata berasal dari
statement seseorang atau dari media, setelah diklarifikasi ternyata seperti itu," tuturnya.
Sebelumnya, dalam pemeriksaan Dahnil menyebut penyidik lebih banyak mempertanyakan hal yang berkaitan dengan rasa pesimismenya atas kinerja kepolisian. Namun, Argo membantahnya.
"Tidak ada kaitan dengan anggapan dia yang pesimis, polisi tetap optimis sesuai profesional dalam mengungkap perkara. Semua orang yang menyampaikan sesuatu bisa kita mintai klarifikasi sebagai bahan petunjuk dalam penyidikan yang ada kaitannya dengan kasus tersebut," kata Argo.
Meski demikian, Argo enggan merinci soal pertanyaan yang diajukan penyidik kepada Dahnil.
Dahnil diperiksa polisi terkait kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan, Senin (22/1). Dahnil yang diperiksa selama hampir sembilan jam mengaku kepada wartawan telah mendapatkan 24 pertanyaan dari sembilan penyidik.
(kid/djm)