Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian merencanakan mengajak kerja sama penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah mengajak penyidik KPK untuk bekerja sama dalam investigasi yang saat ini masih dilakukan. Pihak kepolisian pun telah memaparkan hasil-hasil penyidikan yang telah dilakukan selama ini.
"Kami juga nanti ada penyidik KPK yang join (bergabung) investigasi pada Polda Metro Jaya terutama dengan Ditreskrimum (Direktorat Reserse Kriminal Umum), karena sudah ada penyidik yang ahli lapangan, ahli IT, ahli olah TKP, sudah bertemu dengan penyidik Polri," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (22/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Argo mengatakan, nantinya penyidik KPK dapat kembali memeriksa saksi-saksi yang telah diperiksa oleh penyidik Ditreskrimum. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci apa saja yang boleh dilakukan penyidik KPK untuk mengungkap kasus tersebut.
Selain itu, kata Argo, penyidik KPK diperkenankan memberikan informasi baru terkait pelaku penyiraman Novel.
"Atau nanti penyidik KPK ada informasi baru nanti kita sama-sama mengecek di situ," tuturnya.
Upaya lainnya dalam pengungkapan kasus itu, kata Argo, adalah dengan membuka layanan hotline. Namun belum juga didapati informasi atau titik terang soal pelaku.
Empat sketsa wajah yang diduga pelaku juga telah disebarkan ke seluruh wilayah. Pihak kepolisian juga mengklaim telah meminta semua kantor Polda hingga Polsek untuk menyebarkan empat sketsa wajah tersebut.
Sejauh ini, Argo mengklaim, pihaknya telah memeriksa lebih dari 65 saksi terkait kasus Novel Baswedan. "Sudah 65 orang lebih yang kami periksa tentang kasus itu dan misal ada temuan baru kita akan klarifikasi kembali," tuturnya.
(djm)