Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah dua bulan mantan Ketua DPR Setya Novanto mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setnov tampak mulai kerasan tinggal di balik jeruji besi lembaga antirasuah itu.
Setnov kini merasa menjadi anak indekos sejak ditahan pada 20 November lalu. Laiknya anak indekos, terdakwa korupsi proyek pengadaan e-KTP itu mengaku sarapan mi instan sebelum menjalani sidang hari ini.
"(Tadi sarapan) supermie, sekarang kan jadi anak kos," kata Setnov sebelum sidang, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku sudah menjadi rakyat jelata. Setnov harus berbagai tempat tidur dan makanan dengan tahanan lain di Rutan KPK.
"Sekarang rakyat jelata, tapi makannya sama-sama," tuturnya.
Makanan yang diberikan KPK pun bervariasi. Setnov pun biasa berbagi makanan dengan tahanan lain setiap mendapat kiriman pada masa kunjungan tahanan Senin dan Kamis.
"Menunya ganti-ganti. Tapi kita biasa dari kiriman keluarga kita saling sharing satu sama lain. Sama-sama susah kan," tuturnya sambil tersenyum.
Setnov kini selalu mengumbar senyum, seperti saat diajak berbincang dengan awak media di ruang sidang sebelum persidangan dimulai. Dia tak canggung menjawab pertanyaan yang dilontarkan wartawan.
Sebagai 'anak indekos', Setnov bersama tahanan lain berbagai tugas untuk menyapu, mengepel, dan mencuci piring. Ada jadwal piket tahanan setiap harinya. Setnov pun memilih untuk menjalankan tugas mencuci piring.
"Sekarang rakyat lah. Sekarang kami berbagi ngepel, nyapu, nyuci piring. Saya bagian cuci piring saja," ujarnya.
Sebagai seorang suami, Setnov mengaku kangen dengan sang istri, Deisti Astriani Tagor --meski istrinya kerap hadir di barisan depan persidangan.
"Kangen lah sama istri, udah kawin belum? kangen loh" tuturnya.
Bagaimanapun, Setnov menyadari kondisinya saat ini membuat dia tak bisa berjalan bersama dengan Deisti, seperti sebelum ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan lembaga antirasuah.
"Ya idaman kita semua kan bisa bareng, tapi keadaan kita harus sadari semuanya," kata Setnov.
(gil)