Din Syamsudin: Tito Sudah Klarifikasi Pidato NU-Muhammadiyah

RZR | CNN Indonesia
Rabu, 31 Jan 2018 17:31 WIB
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin mengatakan, Tito Karnavian sudah mengklarifikasi pernyataan dalam pidato soal NU-Muhammadiyah yang berujung polemik.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin mengatakan, Tito Karnavian sudah mengklarifikasi pernyataan dalam pidato soal NU-Muhammadiyah yang berujung polemik. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsudin mengaku sudah menghubungi Kapolri Jendral Tito Karnavian untuk meminta klarifikasi soal Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah yang berjasa dalam kemerdekaan Indonesia.

Din mengatakan, Tito sudah mengklarifikasi dan menyesalkan pernyataannya tersebut.

"Karena saya sudah menelepon beliau dan beliau sudah klarifikasi dan menyesalkan (pernyataannya)," kata Din di kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut klarifikasi seperti apa yang disampapikan Tito soal polemik tersebut.

Din menyadari bahwa pernyataan Tito itu banyak disesalkan oleh para ormas Islam lainnya di luar NU dan Muhammadiyah.


Din pun meminta agar Tito bisa mengklarifikasi pernyataannya itu kepada masyarakat luas agar tak terjadi salah paham dan polemik tak semakin meluas.

"Saya pikir sudah dapat dipahami, dari pernyataan itu, ormas-ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah pasti menyesalkan," kata Din.

Tito sebelumnya mengatakan, hanya NU dan Muhammadiyah yang berperan dalam proses berdirinya Indonesia di masa lalu. Ormas Islam lain justru disebut Tito kerap berupaya meruntuhkan Indonesia.


Pernyataan yang disampaikan Tito dalam sebuah pidato itu beredar lewat media sosial dan langsung mendapat protes keras dari Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain.

"Sikap dan pengetahuan Anda (Tito) tentang hal Ini sangat mengecewakan. Ada banyak Ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah yang ikut berjuang mati-matian melawan penjajah di seluruh wilayah Indonesia dari Aceh sampai Halmahera," kata Tengku di akun facebook-nya. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER