Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan membahas tentang kasus pelanggaran HAM berat dan kasus pelanggaran HAM di Papua saat pertemuan dengan Komisioner Tinggi HAM PBB, Zein bin Ra'ad.
Rencananya, Zein akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 5-7 Februari, dan salah satu agendanya adalah melakukan pertemuan dengan Komnas HAM.
"Dalam diskusi nanti akan dibahas tentang penyelesaian pelanggaran HAM berat dan permasalahan HAM di Papua," Wakil Ketua bidang eksternal Komnas HAM, Sandrayati Moniaga di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (2/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Sandra belum merinci apa saja poin yang akan dibahas dengan Komisioner Tinggi HAM PBB tersebut terkait dengan pelanggaran HAM berat dan di Papua.
Selain kedua isu tersebut, dalam pertemuan nanti juga akan dibahas tentang intoleransi serta diskriminasi terhadap kelompok minoritas dan ekstrimisme, penanganan konflik agraria, serta penguatan kelembagaan HAM nasional.
Lebih lanjut, menurut Sandra kunjungan komisioner tinggi HAM PBB ke Indonesia tersebut menunjukkan Indonesia memiliki peran strategi dalam pemajuan dan penegakkan HAM.
"Meskipun di sisi lain Indonesia punya problem HAM yang cukup krusial," ujar Sandra.
Di sisi lain, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengharapkan dengan adanya kunjungan tersebut bisa menjadi perhatian dari pemerintah.
Khususnya, kata Taufan dalam rangka penanganan dan penyelesaian berbagai masalah HAM di Indonesia.
"Sehingga dapat terwujud kondisi yang kondusif untuk pemajuan, perlindungan, penegakkan, serta pemenuhan HAM," tutur Taufan.
Sebelumnya, di sela aksi Kamisan di seberang Istana, pejuang HAM Catharina Sumarsih mendesak Presiden Joko Widodo agar bersikap terbuka soal pelanggaran HAM di Indonesia saat menerima kunjungan dari Komisioner Tinggi HAM PBB, Zein bin Ra'ad.
"Kami ingin Presiden Jokowi jujur di depan Komisi Tinggi HAM PBB dan berkomitmen menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu," kata Sumarsih, Kamis (1/2).
(kid)