Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian berencana melakukan wawancara mendalam kepada para pelaku penyerangan terhadap ulama dan rumah ibadah yang terjadi beberapa waktu belakangan. Tujuannya, mencari benang merah antar-kasus dan pelaku.
"Yang sudah tertangkap itu kami akan lakukan
depth interview, lebih dalam, mendalami, apakah ada koneksi satu
case ke
case lainnya," kata Tito di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (14/2).
Namun begitu, Tito enggan merinci lebih jauh proses pengusutan kepada para pelaku aksi intoleransi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menanggulangi aksi serupa, ia mengaku telah mengingatkan pada jajaran kepolisian daerah di tiap provinsi untuk memperketat pengawasan pada ulama dan sekitar tempat ibadah.
"Kami tentu tetap melakukan langkah-langkah pencegahan. Saya sudah ingatkan juga pada polda-polda untuk lebih mendekat pada ulama dan tempat ibadah," tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, selama dua bulan terakhir terjadi penyerangan kepada pemuka agama dan tempat ibadah.
Di antaranya, Sebelumnya, penyerangan juga terjadi kepada pimpinan Pesantren Alhidayah KH Umar Basri di Cicalengka, Kabupaten Bandung pada 27 Januari lalu. Pelaku juga diduga merupakan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK).
Selain itu, ada penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya komandan brigade Persatuan Islam (Persis) pusat, HR Prawoto, pada Kamis (1/2), di Bandung Kulon.
Pada 7 Februari, ada tindak persekusi terhadap seorang biksu di Kabupaten Tangerang oleh warga yang tak terima dengan kegiatan peribadatan di lingkungannya.
Penganiayaan juga terjadi terhadap seorang Ustad Abdul Basyid di dekat Musala Al Ikhlas, Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu (10/2) sekitar pukul 23.30 WIB. Dua pelaku diduga merupakan anak jalanan.
Selain itu, seorang pria paruh baya diketahui mengamuk dan melakukan perusakan di Masjid Jami Baiturrahim, Tuban, Jawa Timur, Selasa (13/2) sekira pukul 01.30 WIB. Akibatnya, sejumlah kaca di masjid pecah. Pelaku juga diduga ODMK.
Penyerangan juga terjadi di Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, DIY, Minggu (11/2). Pelaku, Suliyono (23), dengan membawa pedang, meneror sekitar 200 jemaat. Dia melukai empat orang, mulai dari jemaat, pastor, hingga aparat kepolisian.
(arh/sur)