Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui nelayan pada kampanye hari pertama pemilihan gubernur Jawa Timur. Sedangkan, calon gubernur lainnya, Saifullah Yusuf mengunjungi pabrik rokok Toppas di Karang Ploso, Malang.
Khofifah mengunjungi sejumlah tempat di Lamongan, diantaranya Tempat Pelelangan Ikan, ke Pasar Kliwon Blimbing Paciran, ke kampung nelayan dan mengunjungi UKM tenun songket Paradila.
Khofifah terlibat dialog aktif dengan para nelayan untuk mendengarkan keluh kesah l, melihat, dan mencari solusi atas persoalan yang dirasakan para nelayan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagaimana sebetulnya para nelayan ini tetap bisa melaut, habitat laut bisa tetap terlindungi, masyarakat di sekitar area tempat di mana nelayan itu bisa merapatkan kapalnya itu juga bisa hidup," tutur Khofifah, Kamis (15/2).
Menurut Cagub Jatim nomor urut satu ini, persoalan saat ini yang dihadapi para nelayan adalah, pelarangan penggunaan Cantrang oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.
"Kita ini melihat mendengar memantau bahwa mereka yang selama ini menggunakan Cantrang itu kan melakukan aksi menyampaikan aspirasi," kata Khofifah.
Khofifah menegaskan harus membangun simbiosis mutualisme dalam rangka bagaimana modulasi yang ada, menjawab kebutuhan masyarakat tanpa merusak lingkungan tanpa merusak habitat laut.
Gus IpulSementara Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang blusukan ke pabrik rokok Toppas di Karang Ploso, Malang menemui buruh pabrik yang sudah bekerja selama puluhan tahun.
Kedatangan Gus Ipul mendapat sambutan luar biasa dari para buruh yang hampir semuanya perempuan tersebut.
Ketua PBNU itu mengatakan bahwa industri Jawa Timur saat ini sudah sangat maju berkat kontribusi sejumlah sektor. Salah satunya adalah produk olahan.
"Ada dua produk olahan yang mendominasi.
Pertama, olahan makanan dan minuman.
Kedua, industri tembakau," katanya.
Gus Ipul mengatakan, Jawa Timur termasuk salah satu produsen utama tembakau nasional. Bahkan, 55 persen produksi nasional tembakau ditopang Jawa Timur.
"Sebanyak 2,6 juta tenaga kerja terserap di industri ini dari hulu ke hilir," katanya.
Gus Ipul mengatakan industri unggulan Jawa Timur tersebut harus terus dikembangkan. Para buruh yang selama ini mendedikasikan diri untuk kemajuan produksi olahan tembakau harus ditingkatkan kesejahteraannya.
(ugo/dik/asa)