Jakarta, CNN Indonesia -- Polri mengaku belum menyerah dalam melakukan penyelidikan kasus penyiraman air keras terhadap Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, meskipun sejauh ini belum mendapatkan perkembangan berarti.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jendral Setyo Wasisto mengatakan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengusut kasus itu.
"Kita lihat, temen teman penyidik masih bekerja. Artinya kami masih berusaha semaksimal mungkin lah ya," ucap dia, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Setyo mengaku pihaknya belum mendapatkan perkembangan signifikan dalam penyelidikan kasus tersebut.
"Sampai sekarang kami belum dapatkan hasil yang signifikan," aku dia.
Menurutnya, kepolisian sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan keterangan. Perkembangan terakhir, polisi baru membikin sketsa wajah pelalu yang kemudian disebarluaskan.
"(Informasi) Yang masuk ke (hotline) Polda Metro Jaya sudah 500 lebih, tapi tidak ada yang bisa ditindaklanjuti masukan yang terkait dengan sketsa wajah itu," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo masih menunggu laporan penyelidikan Polri dalam kasus tersebut. Jokowi menegaskan akan mengejar perkembangan kasus ke Polri dan akan mengambil langkah tertentu jika Polri sudah menyerah.
"Kami kejar terus Polri. Kalau Polri sudah begini (angkat tangan), baru kami mulai
step yang lain," ujar Jokowi di Istana Negara, Selasa (20/2).
Penyelidikan kasus Novel audah dimulai sejak April 2017. Hingga kini, belum ada titik terang pengungkapan pelaku.
Rencananya, Novel Baswedan akan pulang ke Indonesia, Kamis (22/2), setelah 10 bulan lebih berada di Singapura untuk menjalani perawatan.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan operasi mata terakhir Novel tergolong berhasil. Di Indonesia, Novel tetap akan menjalani rawat jalan karena April mendatang Novel kembali menjalani operasi di Singapura lagi.
(arh/gil)