Marak Penyerangan Tokoh Agama, Polri Kirim Tim ke Daerah

CTR | CNN Indonesia
Selasa, 20 Feb 2018 15:59 WIB
Tim khusus Polri akan bekerja sama dengan Polda setempat mengusut penyerangan terhadap tokoh agama di daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan polri mengirim tim khusus untuk mempercepat pengungkapan kasus-kasus tersebut. (CNN Indonesia/M. Andika Putra).
Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Kepolisian RI mengirimkan tim khusus ke sejumlah daerah yang terjadi kasus penyerangan terhadap tokoh agama. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan tim khusus yang dikirim mulai besok itu untuk mempercepat pengungkapan kasus-kasus tersebut.

"Polri kirim satuan tugas backup penyidik diharapkan bisa bantu ungkap kasus yang terjadi dalam waktu cepat bisa mendapatkan hasil," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/2).

Ada tiga daerah yang bakal dikirimkan tim khusus, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Mereka akan bekerja sama dengan penyidik Polda setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Besok saya dengan Wakapolri, Kabareskrim, Kabaintel, dan Asops akan supervisi. Kita akan cek sudah sejauh mana hasil yang ditemukan Polda tersebut," terang dia.


Sejumlah kasus penyerangan agama terjadi beberapa waktu terakhir. Sebut saja kejadian di Gereja Katolik Santa Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta dan ada dugaan penyerangan kiyai di Lamongan, Jawa Timur.

Dia meminta agar semua pihak bersabar melihat hasil penyelidikan di lapangan. Karena itu, pihaknya belum mau berspekulasi ada tidaknya benang merah dari sejumlah kejadian penyerangan di waktu yang hampir berdekatan tersebut.

"Kalau kita lihat sekarang kan faktanya masih berdiri sendiri. Apakah nanti ada benang merah terkait satu dengan lainnya kita belum tahu," tegas dia.


Setyo menegaskan, sejauh ini polisi belum melihat kejanggalan dari kasus penyerangan pemuka agama. Menurutnya penyerangan bisa saja terjadi dalam rentang waktu yang berdekatan.

"Saya pribadi melihat enggak ada keanehan karena memang bisa saja terjadi bersamaan," tegas dia. (osc/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER