Wiranto Janji Tindaklanjuti 'Curhatan' Mantan Teroris

Dias Saraswati | CNN Indonesia
Rabu, 28 Feb 2018 15:39 WIB
Pemerintah berjanji akan menindaklanjuti aspirasi eks narapidana teroris dan korban aksi terorisme, diantaranya soal pelayanan kesehatan dan lapangan kerja.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto (kiri) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Suhardi Alius ( kanan) menghadiri forum silaturahmi narapidana kasus terorisme dengan keluarga korban teror yang bertujuan untuk mengurangi aksi terorisme di Indonesia, Jakarta 28 Februari 2018. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto berjanji akan menindaklanjuti seluruh aspirasi yang disampaikan oleh para mantan narapidana terorisme dan para korban.

Aspirasi tersebut disampaikan oleh para mantan narapidana terorisme dan para korban dalam acara Silaturahmi Kebangsaan NKRI (Satukan NKRI) yang difasilitasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Pada kesempatan itu, mereka mencurahkan isi hatinya berkaitan dengan berbagai hal, mulai dari pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan, hingga persepsi dari masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sebagai saksi akan melakukan berbagai upaya agar semua yang dihasilkan dalam pertemuan dapat diimplementasikan," kata Wiranto di Hotel Borobudur, Jakarta Rabu (28/2).
Dalam acara silaturahmi ini, ratusan mantan pelaku teror dan korban terorisme juga saling memberi maaf.

Di sisi lain, Wiranto menyadari salah satu penyebab munculnya aksi teror di Indonesia disebabkan oleh adanya pihak-pihak yang merasa sakit hati maupun merasa dimarjinalkan.

"Banyak hati benci, hati yang dendam, hati yang marah kecewa, masyarakat yang termarjinalkan ini membuat aksi, aksi adalah teror," tuturnya.

Wiranto berharap dengan silaturahmi antara para pelaku teror dengan para korban bisa kembali merajut kesatuan di negara ini yang dirasa masih kerap terpecah belah. Tujuannya, guna mewujudkan kondisi di Indonesia yang lebih aman dan jauh dari upaya aksi teror.

"Cara untuk menanggulangi hati yang menyebabkan teror itu obatnya adalah sabar, sadar, dan memaafkan, hari ini kita melaksanakan kesadaran dan pemaafan," tutur mantan Panglima ABRI ini.
(ugo/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER