Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan belum pernah menginstruksikan kepada anak buahnya, khususnya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk mengeksekusi penutupan usaha Alexis secara keseluruhan.
"Memang belum ada perintah dari saya. Saya tidak mau eksekusi dengan cara-cara yang seperti itu," kata Anies di Cililitan, Jakarta Timur, Jumat (23/2).
Dia mengklaim penutupan Alexis bukan sebagai ajang pamer kekuatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ini menertibkan, bukan
show of force," ujarnya.
Izin operasional hotel dan griya pijat Alexis yang berlokasi di Jalan R.E. Martadinata, Jakarta Utara memang sudah dihentikan dan ditutup sejak akhir Oktober 2017. Hanya saja, izin unit usaha lain di gedung eks hotel tersebut masih beroperasi, seperti 4Play Club & Bar Lounge, restoran, XiSKaraoke, dan BathHouse.
Sejak kemarin, Anies menyebut akan mendisiplinkan anak buahnya yang berbicara soal penutupan Alexis lebih dahulu sebelum dirinya.
"Kalau dengan didisiplinkan jangan kemudian diberhentikan, diganti, bukan. Disiplinkan itu bukan sanksi," kata Anies.
Dalam kasus ini, anak buah yang dimaksud adalah Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) DKI Toni Bako dan Wakil Kepala Satpol PP DKI Hidayatullah. Keduanya sempat memberi pernyataan ke media untuk membenarkan kabar penutupan Alexis yang sedianya dilakukan Kamis (22/3).
"Saya kasih komando, saya arahnya begini, semuanya ikut arah itu. Jadi disiplinkan artinya semuanya jadi sejalan," lanjutnya.
Dia kembali menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk memecat dua anak buahnya tersebut.
"Enggak ada. Tidak ada urusan itu. Ini urusan disiplin. Artinya visi kita jelas, kita mendisiplinkan, tertib organisasi, tertib proses, itu saja. Simpel," katanya.
Anies geram atas bocornya informasi yang menyebut bahwa penutupan kegiatan usaha Alexis di Jalan RE Martadinata, Ancol, Jakarta Utara akan dilakukan pada Kamis (22/3).
Kabar itu diketahui dari surat Satpol PP DKI Jakarta tertanggal 21 Maret 2018. Surat bersifat segera itu ditujukan kepada kepolisian perihal permohonan bantuan personel atas eksekusi penutupan Alexis secara keseluruhan. Surat pun tersebar melalui aplikasi pesan WhatsApp.
"Ini adalah contoh ketidakdisiplinan organisasi. Jadi, sesuatu yang harusnya disiapkan sampai tuntas, ternyata difoto, dibocorkan, dan beredar," kata Anies di kawasan Thamrin, Jakarta.
(ugo/pmg)