Jakarta, CNN Indonesia -- Terdakwa kasus perintang penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas korupsi e-KTP, Bimanesh Sutarjo menyatakan keberatan atas pernyataan Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Michael Chia Cahaya.
Michael Chia hari ini dihadirkan di Pengadilan Tipikor Jakarta untuk menjadi saksi atas kasus dengan terdakwa Bimanesh. Bimanesh dibawa ke meja hijau oleh KPK karena dinilai membantu upaya merintangi penyidikan Setya Novanto (kala itu masih Ketua DPR dan Ketum Golkar) dalam kasus korupsi e-KTP pada November 2017.
Setidaknya ada dua pernyataan Michael Chia dalam sidang yang yang ditampik Bimanesh. Pertama soal ucapan Bimanesh tentang 'Bola Panas'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya enggak pernah mengucapkan 'Bola Panas'. Saya keberatan," kata Bimanesh di hadapan majelis hakim tipikor Jakarta, Jumat (23/3).
 Setya Novanto. (CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Pada pernyataan sebelumnya, Michael Chia menceritakan secara detail terkait permintaan pengacara Setnov saat itu, Frederich Yunadi yang meminta diagnosa kecelakaan mobil kepada kliennya. Saat itu, Michael Chia bilang Bimanesh memintanya untuk memeriksa Setnov sesuai medis.
"Saya bilang jangan lewat IGD. Pak Bimanesh bilang ini memang 'bola panas' jadi biar saya yang ambil, dia bilang nanti kalau ditanya wartawan nanti saya yang maju," ujar Michael.
Pernyataan itu membikin Bimanesh keberatan dan tidak terima. Selanjutnya, pernyataan lain yang Bimanesh tak terima adalah soal pertemuannya dengan Michael Chia.
"Terus terang ketika saya datang ke RS saya enggak menemui dokter (Michael Chia), yang saya temui perawatnya," aku Bimanesh.
Bimanesh yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam itu lalu menceritakan saat ia turun ke ruang IGD Michael tak ada di tempat. Bimanesh mengaku diminta datang oleh Dokter Alia karena Michael Chia disebutkan tak mau memeriksa Setnov.
"Jadi karena setelah mereka tidak memiliki informasi yang baik, oke lalu saya tanya,'nanti dirawat di mana? Di lantai 3 nanti setelah di sini langsung naik ke atas.' Itu yang terjadi sebenarnya. .Saya enggak pernah ketemu dokter Michael," tutur Bimanesh.
Dalam persidangan hari ini, Michael menceritakan bagaimana terdakwa dokter Bimanesh mengurus perawatan kecelakaan Setnov. Bimanesh didakwa merintangi penyidikan kasus dugaan korupsi e-KTP dengan merekayasa agar Setnov menjalani rawat inap di RS Medika pada 16 November 2017.
Tujuannya untuk menghindari pemeriksaan oleh penyidik KPK. Ia didakwa melanggar pasal 21 UU 20/2001 tentang Tipikor juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Dalam perkara merintangi penyidikan atas Setnov ini, KPK pun menyeret Fredrich yang kini bukan lagi pengacara mantan Ketua DPR tersebut ke meja hijau.
Setnov diamankan KPK setelah sempat menghilang hampir seharian rentang waktu 15-16 November 2017. Semula pada 15 November 2018 malam, Setnov bakal dijemput penyidik KPK di rumahnya yang berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun, Setnov tak ada sehingga setelah menunggu lama penyidik pun kembali tanpa hasil. Setnov lalu diumumkan masuk dalam daftar pencarian.
Kemudian, pada 16 November 2018 petang, sekitar pukul 18.07 WIB, Setnov meladeni wawancara via telepon oleh stasiun televisi berita dengan perantara jurnalis yang merupakan kontributor saluran berita itu, Hilman Mattauch. Kemudian, sekitar pukul 18.30 WIB terdengar kabar Setnov terlibat kecelakaan mobil di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Mobil itu ternyata dikendarai Hilman, dan menabrak tiang listrik di sana. Setnov lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat, yakni Rumah Sakit Medika Permata Hijau yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi kecelakaan.
Drama pun terjadi di rumah sakit itu hingga akhirnya keesokan harinya Setnov dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, dalam pengamanan KPK.
(kid/gil)