Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tentang paham neoliberalisme yang dianut pemerintah Indonesia tak lagi relevan.
Paham ini menganut sistem pasar bebas dengan intervensi pemerintah yang minim dan berkonsentrasi terhadap swasta. Akibatnya, kata Prabowo, kesenjangan ekonomi masyarakat semakin besar.
Sementara menurut JK, sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia saat ini tak memihak kepentingan siapa pun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kurang relevan lagi berbicara tentang ekonomi liberal atau tidak liberal. Tidak sebebas-bebasnya, tapi yang terpenting menjaga kepentingan nasional," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (3/4).
Dalam pidato politiknya beberapa waktu lalu, Prabowo mengakui ketertarikan sesaat terhadap paham neoliberalisme ketika masih bergabung di Golkar. Namun Prabowo kemudian menyadari paham ini ternyata bohong karena masyarakat kalangan bawah tidak sejahtera.
JK lantas memberi contoh sistem ekonomi yang berlaku di Amerika Serikat.
Meski dikenal sebagai negara yang menganut sistem ekonomi liberal, menurut JK, Amerika Serikat saat ini justru mulai membatasi kebijakan perdagangan antarnegara untuk menciptakan persaingan yang lebih adil.
"Ekonomi kita terbuka, kan, tapi tidak seliberal Amerika. Malah Amerika sekarang sudah proteksionis," ujar JK.
Ketua MUI Ma'ruf Amin sebelumnya juga membantah bahwa perekonomian di bawah Presiden Joko Widodo menganut sistem neoliberalisme.
Kata Ma'ruf, pemerintah Indonesia saat ini tengah membangun perekonomian dari bawah. Demi mengurangi kesenjangan, pemerintah juga meluncurkan sejumlah program seperti Program Keluarga Harapan, KIS, KIP, dan Beras Sejahtera.
(wis/sur)