Gatot Dinilai Belum Dapat Dongkrak Elektabilitas Jokowi

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Rabu, 04 Apr 2018 20:57 WIB
Gatot Nurmantyo dinilai belum dapat mendokrak elektabilitas Joko Widodo bila dipasangkan sebagai cawapres Jokowi di pemilihan presiden 2019.
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dinilai belum dapat mendongkrak elektabilitas jika dipasangkan dengan Joko Widodo. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dinilai belum cukup mendongkrak elektabilitas jika ia dipasangkan dengan Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2019.

Meskipun Jokowi membutuhkan sosok pendamping yang dapat meredam isu agama di Pilpres 2019, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan bahwa Gatot bukanlah pilihan yang tepat. Sebab, selama ini Gatot justru diasumsikan sebagai penantang mantan Wali Kota Solo itu.

"Artinya dipertanyakan kalau dari sisi sektor umat itu apakah akan menambah elektabilitas," kata Arsul di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (4/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, meski Gatot diidolakan dari kalangan muslim, mantan Pangkostrad itu dinilai tidak mewakili mayoritas suara umat Islam dari kalangan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

"Bahwa ada di muhammadiyah ada di NU yang melihat [Gatot sebagai sosok capres potensial] iya ada. Tapi mayoritas tidak," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristianto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sedang mencermati nama-nama yang muncul untuk diusung sebagai kandidat calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2019. Termasuk nama mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang juga masuk pertimbangan.

Gatot Nurmantyo resmi pensiun dari dunia militer. Gatot mengaku bersyukur telah diberi kepercayaan menjalankan pengabdiannya sebagai prajurit TNI selama 36 tahun, tepatnya sejak tahun 1982.

Gatot mengaku tak ingin menganggur terlalu lama setelah pensiun. Ia memiliki keinginan untuk membuka lembaran baru dengan tetap mengabdi di bidang lain sebagai bentuk kecintaannya terhadap Indonesia.

"Mengabdi kepada nusa bangsa tak selalu harus memanggul senjata. Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil dan warga negara RI lainnya. Termasuk untuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang," kata Gatot.

(ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER