Senjata Rakitan dan Bom Pipa di Tangerang Dijual di Medsos

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Kamis, 05 Apr 2018 13:32 WIB
Pelaku menjual senjata api yang dirakitnya sendiri seharga Rp800 ribu. Ia memasarkan senjata dan bom pipa tersebut melalui media sosial.
Ilustrasi senjata api rakitan. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian menyebut motif perakit senjata api ilegal sekaligus pembuat benda diduga bom pipa di Kampung Gondrong, Cipondoh, Tangerang menjual barangnya hanya untuk bisnis. Sejauh ini penjualan barang-barang tersebut dilakukan melalui media sosial.

Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan berdasarkan pengakuan pelaku berinisial ARA, satu senjata api rakitan dijual seharga Rp800 ribu. Sementara itu polisi belum memperoleh harga yang ditawarkan untuk benda diduga bom pipa.

"Dari pengakuan itu dijual satu rakitan senpi seharga Rp800 ribu. Terkait beberapa barang temuan yang lain, pipa-pipa jenis petasan itu sisaan buat tahun baru kalau dari pengakuan dia," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berdasarkan penelusuran, Harry mengatakan ARA aktif menjual senjata api tersebut di media sosial seperti Facebook. Dia juga membuka komunikasi melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp dan SMS.

Dari pengakuan yang disampaikan ARA, Harry mengatakan penjualan itu dilakukan untuk mendapatkan keuntungan semata.

"Dia melalui akun medsos punya semua, komunikasi melalui jalur pribadi WA juga ada, SMS juga ada. Dan ini masih kami dalami, yang jelas pengakuan awalnya jual untuk keuntungan," tuturnya.

ARA sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka perakit senjata api ilegal dan masih ditahan di kantor kepolisian.


Dari penggeledahan itu polisi menemukan sejumlah senjata api rakitan menyerupai revolver, senapan angin, tiga mesin bubut, satu unit mesin las listrik, seperangkat alat pembuat senpi ilegal, dan bubuk pembuat bahan peledak. (pmg/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER