Polisi Terima Surat Pemberitahuan Aksi 64 Demo Sukmawati

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Kamis, 05 Apr 2018 16:58 WIB
Dalam surat pemberitahuan yang diterima Polda Metro Jaya, aksi bela Islam 64 untuk mendemo Sukmawati Soekarnoputri akan diikuti sekitar 1.000 orang, Jumat (6/4)
Dalam surat pemberitahuan yang diterima Polda Metro Jaya, aksi bela Islam 64 untuk mendemo Sukmawati Soekarnoputri akan diikuti sekitar 1000 orang besok. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menyatakan telah menerima surat pemberitahuan terkait aksi unjuk rasa terhadap Sukmawati Soekarnoputri yang akan dilakukan sejumlah massa yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan berbasis Islam.

Aksi yang akan digelar besok disebut dengan Aksi Bela Islam 64. Aksi itu sendiri dilakukan merespons dugaan penistaan agama yang telah dilakukan Sukmawati lewat puisi Ibu Indonesia. Aksi 64 rencananya akan dilakukan Persaudaraan Alumni 212.

"[Surat pemberitahuan aksi] sudah diterima, sekitar 1.000 massa yang akan hadir. Nanti akan kita buat perencanaan pengamanan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Argo mengaku belum dapat memastikan berapa banyak personel kepolisian yang akan mengawal aksi tersebut.

Polisi Terima Surat Pemberitahuan Aksi 64 Demo Sukmawati Argo Yuwono. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Dalam surat pemberitahuan itu, kata Argo, disebutkan aksi akan dilakukan dari Masjid Istiqlal menuju markas Bareskrim Polri yang terletak di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat. Jarak dua titik itu sekitar 1,5 kilometer.

"Nanti kami amankan, jumlah [personel kepolisian]-nya menyesuaikan berapa jumlah massa yang akan diamankan," kata Argo.

Selain itu, Argo belum dapat memastikan apakah akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas terkait digelarnya aksi tersebut. Ia mengatakan pengalihan arus lalin bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan besok.

Keputusan untuk menggelar aksi didapat setelah PA 212 menggelar rapat internal tertutup di Sekretariat PA 212 di Jakarta Timur, Selasa (3/4) malam. Usai pertemuan, Humas PA 212 Novel Bamukmin mengatakan, "Setelah Salat Jumat kita akan lakukan Aksi Bela Islam 64."

Novel menyatakan pada aksi nanti kaum perempuan akan lebih mendominasi baik secara jumlah maupun peran dalam aksi. Namun tuntutannya sama: memidanakan Sukmawati.

"Kita meminta Polri untuk segera menangkap Sukmawati karena laporan sudah masuk. Kita minta ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke penjara," tegasnya.

Sukmawati sendiri telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka lewat jumpa pers terkait puisi Ibu Indonesia yang ia bacakan dalam acara '29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018' pekan lalu.

"Saya mohon maaf lahir dan batin kepada umat Islam di Indonesia, khususnya bagi yang merasa tersinggung terhadap puisi," kata Sukmawati terisak dalam jumpa pers di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4).

Polisi Terima Surat Pemberitahuan Aksi 64 Demo Sukmawati Sukmawati Soekarnoputri mencium tangan Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin sebagai permohonan maaf atas puisi Ibu Indonesia yang dinilai menyinggung perasaan umat Islam, Jakarta, Kamis (5/4).(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Merasa tak cukup, perempuan berusia 66 itu menyambangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) hari ini untuk menjelaskan kembali perihal puisi, dan meminta maaf.

Di hadapan para wartawan yang berada di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Sukmawati enggan berkomentar lebih lanjut dan mencium tangan Ketua MUI, KH Ma'ruf Amin sebagai simbol permohonan maaf. Namun, permintaan maaf itu dinilai tak cukup oleh para pelapor putri Bung Karno itu baik yang menyampaikannya ke Polda Metro Jaya, maupun Bareskrim Polri.


Sementara itu sejumlah tokoh baik Ketua MUI, Ketua DPR Bambang Soesatyo, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau permintaan maaf diterima umat Islam dan tak perlu melanjutkan proses hukum.

"Kalau boleh saya berharap karena beliau sudah minta maaf melalui media, ulama, berarti sungguh-sungguh sebaiknya dihentikan (pelaporan)," ujar Ma'ruf di gedung MUI Jakarta, Kamis (5/4).

"Tidak semua persoalan perbedaan di antara kita, lalu kemudian mudah sekali dibawa ke proses hukum. Indonesia ini kan masyarakat yang penuh kekeluargaan, saling toleransi, saling merhormati, menghargai pandangan yang beragam, dan saling memaafkan," ujar Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (4/4).

"Menurut saya pribadi ya, semua sudah selesai karena yang bersangkutan [Sukmawati] sudah menyesali sikapnya, dan sebagai umat beragama, apalagi umat Islam, harus bisa memaafkan," kata Bambang saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (4/4).

"Enggak boleh enggak memaafkan, harus bisa memaafkan. Allah saja memaafkan umatnya, kok," imbuhnya. (kid/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER