Pleidoi e-KTP, Setnov Kenang Masa Susah dan Motivasi JFK

CTR | CNN Indonesia
Jumat, 13 Apr 2018 10:32 WIB
Setya Novanto mengaku bekerja serabutan saat merantau ke Surabaya. Dia lantas berkenalan dengan politikus dan pengusaha papan atas di Jakarta.
Setya Novanto mengaku bekerja serabutan saat merantau ke Surabaya. Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika
Jakarta, CNN Indonesia -- Terdakwa kasus korupsi pengadaan KTP Elektronik (e-KTP) Setya Novanto hari ini melanjutkan proses persidangan, dengan agenda membacakan nota pembelaan. Dalam pleidoinya, Setya kembali bernostalgia soal masa lalunya ketika meniti karir dari bawah.

Dalam membacakan pleidoinya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (13/4), Setya mengawali dengan harapan supaya majelis hakim bisa memutus perkaranya secara adil. Suaranya bergetar ketika dia mulai menceritakan masa lalunya.

Menurut Setya, dia bukan berasal dari keluarga berada. Bahkan selepas lulus Sekolah Menengah Atas dia merantau ke Surabaya buat kuliah sambil bekerja serabutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berbagai macam pekerjaan saya lakukan. Jual beras dan madu, jadi sales mobil, hingga jadi kepala sales mobil indonesia timur," kata Setya.


"Saya bukan keturunan orang kaya. Saya lahir dari orang tak mampu tapi saya punya tekad dan cita-cita membangun negeri ini. Inspirasi itu dari John F Kennedy," kata Setnov.

Setnov kemudian menukil kembali kutipan yang pernah disampaikan mantan presiden Amerika Serikat yang tenar dengan panggilan JFK tersebut. "Jangan tanyakan apa yang bisa negara bisa berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negara," kata Setnov. "Hampir semua pekerjaan kasar sudah saya lakukan," ujarnya.

Setelah lulus kuliah di Surabaya, Setya lantas mengadu nasib ke Jakarta. Saat kuliah lagi, dia mengingat saat-saat pertemuan pertamanya dengan Hayono Isman.

"Karena kemurahan anak Malang ini saya bisa jadi orang. Saya rela mengabdi jadi pembantu, nyuci, ngepel, sopir untuk melanjutkan hidup," ujar Setya.


Setya lantas menyatakan setelah bertemu dengan Hayono, jalannya semakin terbuka lebar. Jejaringnya juga bertambah luas. Dia mulau mengenal pengusaha-pengusaha dan tokoh politik papan atas.

"Saya dipertemukan orang hebat dan diajari banyak hal. Sudyatmono, Akbar Tanjung, dan juga tak lupa Aburizal Bakrie yang mengundang saya ke politik. Orang-orang ini jadi perantara keberhasilan usaha saya bangun," ujar Setya. (ayp/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER