Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Jawa Barat masih memburu bos besar pemilik pabrik sekaligus pengedar
miras oplosan yang menewaskan puluhan orang di Cicalengka, Kabupaten Bandung, berinisial SS.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jabar, Ajun Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan berdasarkan hasil pelacakan terakhir pihaknya diketahui SS telah berada di luar Pulau Jawa.
"Terakhir yang jelas di luar Jawa," kata Trunoyudo saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Selasa (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trunoyudo, polisi telah menyebarkan foto wajah SS ke sejumlah markas kepolisian dari tingkat sektor hingga resor.
Langkah ini, lanjutnya, ditempuh lantaran Syamsudin telah ditetapkan sebagai tersangka dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron.
"Sudah disebar (foto Syamsudin) tingkat polres jajaran dan polda sudah," kata Trunoyudo.
Selain Syamsudin, polisi juga tengah memburu enam orang tersangka lain yang juga telah masuk dalam DPO. Menurutnya, enam orang DPO tersebut diduga berperan sebagai sebagai agen dan peracik
miras oplosan.
Miras oplosan racikan Syamsudin dan rekan-rekannya tergolong mematikan. Tercatat, 45 orang warga Kabupaten Bandung tewas usai menenggak miras yang disebut berjenis ginseng tersebut.
Saat ini polisi sudah menetapkan dua orang jadi tersangka yakni JS dan HM. Polisi juga masih mengejar tujuh orang lainnya dan sudah menetapkannya masuk dalam daftar buron, termasuk SS.
Polisi juga sudah menggeledah rumah SS, pemilik dan pengedar miras oplosan jenis ginseng di Jalan Raya Garut-Bandung, Cicalengka, Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. Penggeledahan dilakukan untuk menindaklanjuti penanganan tersangka JS dan HM.
Hasilnya, ditemukan bungker yang dijadikan tempat peracikan miras. Pantauan
CNNIndonesia.com, bungker tersebut berada tepat di belakang rumah. Posisinya terletak di sebelah kolam renang yang di atasnya dibangun gazebo berukuran 2,5 m x 2,5 meter.
(osc/gil)