Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap insiden kerusuhan napi teroris di
Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, tak berpengaruh pada kegiatan bisnis di Jakarta.
"Kami turut berduka cita dan kami harapkan itu tidak mengganggu kegiatan usaha dan berbisnis," ujar Sandiaga kala ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/5).
Sandi sempat khawatir peristiwa kerusuhan napi teroris yang berlangsung selama 36 jam dari Selasa (8/5) malam hingga Kamis (10/5) pagi itu berdampak pada minat investasi di Jakarta. Pasalnya, hal itu akan berpengaruh pada peluang terbukanya lapangan kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai ini turunkan minat investasi dan lapangan kerja tidak terbuka sehingga momentum pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan kembali," kata mantan pengusaha tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun sempat mengucapkan duka cita atas insiden di Mako yang berada di lokasi yang berbatasan dengan wilayah Jakarta Selatan tersebut.
"Kita semua berdukacita atas kejadian yang menimpa saudara-saudara kita para petugas keamanan di Mako Brimob dan kita sampaikan salut kepada aparat kepolisian yang sudah berhasil menanggulangi masalah ini dengan baik," ujar Anies kala hadir di Aksi Solidaritas Baitul Maqdis di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (11/5).
Melihat kerusuhan napi teroris di Mako Brimob itu Anies menilai cara-cara kekerasan sudah tidak relevan lagi dalam menghadapi masalah. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi ke depannya.
"Ini mengirimkan pesan kepada semua bahwa jangan pernah menggunakan kekerasan. Insyaallah ini tidak akan terulang lagi," kata Anies.
Dalam insiden itu, lima anggota kepolisian dan satu narapidana teroris tewas. Seorang polisi Brigadir Iwan Sarjana juga sempat disandera hingga akhirnya berhasil dibebaskan pada Kamis (10/5) dini hari.
Setelah peristiwa itu, sebanyak 145 napi teroris dipindahkan dari Mako Brimob ke lapas Nusa Kambangan. Sementara 10 napi sisanya tetap ditahan di Mako Brimob.
(kid/wis)