Ledakan Bom Surabaya, Moeldoko Klaim 'Tak Kecolongan'

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Senin, 14 Mei 2018 13:40 WIB
Moeldoko mengklaim bahwa aparat keamanan khususnya intelijen tidak kecolongan terkait rentetan ledakan bom di Surabaya sejak Minggu (13/5).
Moeldoko mengklaim bahwa aparat keamanan khususnya intelijen tidak kecolongan terkait rentetan bom yang terjadi di Surabaya sejak Minggu (13/5). (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengklaim bahwa aparat keamanan khususnya intelijen tidak kecolongan terkait adanya ledakan bom di Surabaya sejak Minggu (13/5).

Moeldoko mengatakan kepolisian dan TNI sudah menaruh perhatian lebih terhadap gerak-gerik yang berpotensi menjadi tindakan teror.

Sebelumnya, sempat terjadi aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya. Yang terbaru, bom kembali meledak di Mapolrestabes Surabaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Sebenarnya Kapolri dan Panglima TNI sudah mewaspadai itu semuanya karena sudah beredar bahwa mereka akan memberikan tekanan kepada pos-pos polisi dan TNI," ucap Moeldoko di Menara 165, Jakarta, Senin (14/5).

"Sel-sel (teroris) itu telah diketahui sepenuhnya oleh kepolisian," lanjutnya.

Moeldoko mengatakan aksi terorisme kembali terjadi lantaran RUU Terorisme belum disahkan oleh DPR. Padahal, menurut Moeldoko, aparat keamanan dapat menindak tegas terduga teroris sebelum melancarkan aksi teror seperti bom bunuh diri jika RUU terorisme sudah disahkan.

Menurut Moeldoko, hal itu menyulitkan aparat keamanan untuk mencegah aksi terorisme.

"Persoalannya menjadi tidak mudah karena undang-undang terorisme ini belum diberlakukan. Kalau sudah diberlakukan, maka kalau sudah ada indikasi, langsung bisa ditangkap," ujar Moeldoko.


"Langkah preventif itu menjadi tidak bisa berjalan dengan baik. Karena apa, karena modus mereka yang dijalankan itulah, itu sehingga seolah-olah, kok kita enggak waspadai, enggak," lanjutnya.

Meski demikian, Moeldoko mengatakan aparat keamanan yakni kepolisian dan TNI akan terus berkoordinasi dalam menangani situasi yang terjadi belakangan ini. Hal itu akan tetap dilakukan secara intensif meski RUU Terorisme belum diberlakukan.

"Tetapi dalam konteks ini, ada sebuah pertimbangan yang dipikirkan oleh kepolisian dan TNI bersama sama bagaimana menyelesaikan sel-sel itu agar mereka jangan sampai (sudah) terjadi, baru kita bertindak," ucapnya. (chs/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER