Cegah Teror Bom, Aparat Awasi WNI yang Kembali dari Suriah

Bimo Wiwoho | CNN Indonesia
Senin, 14 Mei 2018 13:36 WIB
Moeldoko menyatakan bahwa pemerintah beserta aparat keamanan bakal melakukan pengawasan ketat pada warga negara Indonesia yang kembali dari Suriah.
ilustrasi: Moeldoko menyatakan bahwa pemerintah beserta aparat keamanan bakal melakukan pengawasan ketat pada warga negara Indonesia yang kembali dari Suriah.(REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kantor Staf Presiden Jenderal Purnawirawan Moeldoko menyatakan bahwa pemerintah beserta aparat keamanan bakal melakukan pengawasan ketat pada warga negara Indonesia yang kembali dari Suriah. Pengawasan akan dilakukan sejak tiba di bandara.

Langkah itu dilakukan demi mencegah eks anggota Negara Islam Irak Suriah (ISIS) melancarkan aksi teror di Indonesia.

"Ada datanya, telah tinggal sekian tahun, pergi tahun sekian. Begitu pulang, nama-nama yang telah terdeteksi itu akan diinformasikan kepada aparat dan masyarakat sehingga semua waspada. Langkah-langkah itu dijalankan," ujar Moeldoko di Menara 165, Jakarta, Senin (14/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Intinya adalah bagaimana antara semua stakeholder, ditjen imigrasi dan unsur-unsur yang lain sehingga nanti orang ini diwaspadai," lanjutnya.

Terkait pengawasan ini, Moeldoko mengatakan akan dilakukan sesuai kebutuhan.

Misalnya, bisa saja intelijen kepolisian bakal dibantu oleh Badan Intelijen Strategis TNI (Bais) jika memang dibutuhkan. Moeldoko mengatakan semuanya tergantung kondisi di lapangan.

"Bahkan secara represif akan bisa dibantu satuan gultor TNI atau penanggulangan teror yang telah disiapkan," ujarnya.


Moeldoko mengatakan semua pengawasan terhadap WNI yang kembali dari Suriah sudah dibicarakan oleh Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Surabaya, Minggu (13/5).

Jokowi, kata dia, telah menginstruksikan itu kepada kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rapat terbatas.

"Presiden sudah memerintahkan kepolisian dan TNI untuk berkolaborasi," ujar Moeldoko.

Sebelumnya, Tito Karnavian menyatakan terduga pelaku bom bunuh diri di tiga gereja dan Mapolrestabes di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu dan Senin hari ini, masih terkait dengan kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Menurut dia, mereka adalah kelompok pendukung ISIS. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER