Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal
Partai Berkarya Priyo Budi Santoso menyatakan bahwa partainya belum tertarik untuk ikut mengkampanyekan slogan #2019GantiPresiden seperti yang telah dilakukan oleh beberapa partai politik lainnya.
Slogan #2019GantiPresiden pertama kali dilontarkan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang kemudian diikuti oleh sejumlah kelompok masyarakat.
"Untuk capres Partai Berkarya belum bersikap apapun dan belum tertarik untuk ikut-ikutan gerakan tagar #2019GantiPresiden," kata Priyo melalui pesan singkat, Senin (21/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Priyo, partainya belum tertarik lantaran belum menentukan siapa capres yang akan didukung pada Pilpres 2019. Priyo mengatakan Berkarya masih menunggu kemunculan sosok pemimpin yang mampu menyelamatkan bangsa.
"Tokoh mumpuni yang diyakini bisa menjamin stabilitas keamanan dan sekaligus bisa membawa perbaikan ekonomi," ujarnya.
Selain itu, kata Priyo, Berkarya masih fokus untuk memenangkan pemilu legislatif. Priyo mengatakan Ketua Umum Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto telah memberi mandat, yakni merebut 80 kursi di DPR.
Target tersebut dicanangkan lantaran Partai Berkarya tidak ingin sekadar lolos
parliamentary Threshold 4 persen. Partai Berkarya, katanya, bertekad menjadi pemenang pada pemilu 2019 mendatang atau minimal menjadi lima besar.
"Orang bilang ini ambisius. Jawabannya adalah ini kalkulasi yang matang," imbuh Priyo.
Bahkan, Priyo berani menyatakan partainya siap mengambil alih kekuasaan di parlemen pada 2019 mendatang.
Dia berani mengatakan tersebut merujuk dari hasil pemilu di Malaysia yang kembali mengantarkan Mahathir Mohamad menjadi Perdana Menteri. Menurutnya, anomali politik di Malaysia akan menular ke Indonesia.
"Efek bola saljunya sudah berasa dan akan segera berimbas di sini," ujar Priyo.
"Kami melihat tanda-tanda bakal ada perubahan peta politik yang dramatis pada pemilu 2019 ini," katanya.
(wis)