Pemprov DKI Akan Pasang Lagi Pohon Plastik

Dhio Faiz | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jun 2018 10:21 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan memasang kembali pohon imitasi berbahan plastik menjelang Asian Games 2018 di lokasi yang dinilai tak memicu perdebatan.
Salah satu pohon imitasi yang terpasang di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memasang kembali pohon imitasi berbahan plastik yang telah dicabut Rabu (30/5). Namun, akan ada penyesuaian lokasi pemasangan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Yuli Hartono menginginkan 63 pohon imitasi ditanam kembali sebelum gelaran Asian Games 2018 pada 18 Agustus hingga 2 September 2018.

"Saya tunggu warga, mau pasang, saya pasang. Sebelum Asian Games-lah, sebelum Idul Fitri kalau bisa saya maunya," kata dia, saat ditemui di Kantor Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, Jakarta, Senin (4/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuli mengklaim banyak warga yang menyayangkan pencabutan pohon imitasi. Mereka menilai pohon imitasi ini mempercantik jalanan Jakarta.

Dia berdalih hanya dua dari 63 pohon imitasi yang sebenarnya mengganggu pejalan kaki. Namun perdebatan semakin liar karema telanjur viral di media sosial.

Oleh karena itu, Yuli menyebut pihaknya telah belajar dari pengalaman. Nantinya, Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Dinas Bina Marga agar penempatan pohon imitasi itu tak memicu perdebatan kembali.

"Nanti penempatan tidak berjejer di trotoar, tidak di tempat yang dilalui pejalan kaki. Mungkin juga di taman-taman," jelasnya.

Sebelumnya media sosial diramaikan dengan perdebatan soal pohon imitasi yang ditanam Pemprov DKI Jakarta di trotoar Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka.

Netizen mengeluhkan pohon imitasi itu menghalangi pejalan kaki yang menggunakan haknya di trotoar. Namun perdebatan merembet hingga ke bahasan anggaran.

Pemprov DKI Jakarta pun langsung mencabutnya pada Rabu (30/5) guna meredam perdebatan publik. (arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER