Jakarta, CNN Indonesia -- Idul Fitri membawa berkah tersendiri bagi para pedagang di sepanjang kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur, yang mengaku omzetnya meningkat tiga kali lipat menjelang hari raya.
"Pokoknya kalau peningkatan omzet yang terasa bedanya, signifikan, seminggu mau lebaran. Kalau tahun-tahun sebelumnya, seminggu mau lebaran, dalam satu hari bisa tembus Rp 5 juta," tutur pemilik lapak kaos di BKT saat ditemui
CNNIndonesia.com, Senin (11/6).
Menurut Reza, omzet ini meningkat jauh jika dibandingkan dengan penjualan saat bukan bulan Ramadan yang hanya mencapai sekitar Rp1,5 juta perhari pada awal bulan, dan Rp600 ribu di tanggal tua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza pun membuka lapaknya dengan jangka waktu lebih lama. Jika biasanya Reza membuka lapak sekitar pukul 15.00-23.00 WIB, kini ia berjualan hingga 02.00 WIB.
Tak hanya pemilik lapak, hal serupa juga dialami oleh penjaga parkir di salah satu titik di kawasan BKT, Syafii.
"Kalau bukan bulan puasa paling dapat Rp50 ribu dari sore sampai malam. Tapi kalau bulan puasa, bisa sampai Rp200 ribu," kata Syafii.
Penghasilan itu bersih masuk ke kantong Syafii, tanpa ada potongan oleh pemerintah daerah atau pihak lainnya.
"Paling ada iuran atau sumbangan untuk perawatan musala setempat. Enggak besar, paling sekitar Rp10 ribu sehari," kata dia.
Secara terpisah, Agung Fitri yang merupakan warga setempat menjelaskan bahwa kawasan BKT akan semakin ramai pada malam hari hingga lewat tengah malam, khususnya sekitar satu minggu jelang hari raya.
Menurut Agung, keramaian itu terjadi karena banyak warga dari berbagai wilayah sekitar BKT yang datang berkunjung untuk membeli barang atau sekadar 'cuci mata'. Sebagian besar, kata dia, para warga itu mengendarai kendaraan roda dua.
"Makanya sering macet, karena banyak (warga) yang lewat dan mampir untuk membeli atau hanya sekadar melihat-lihat barang yang dijual," kata Agung.
Pantauan
CNNIndonesia.com hingga pukul 21.45 WIB, ribuan warga masih lalu lalang di sekitar kawasan BKT. Lapak yang banyak dikunjungi diantaranya adalah gerai pakaian, sepatu, dan makanan.
Kawasan BKT membentang sejauh 23,5 kilometer dari Cipinang, Jakarta Timur, hingga wilayah Marunda, Jakarta Utara.
BKT sebenarnya sudah disebut dalam Master Plan Pengendalian Banjir sejak 1973. Namun karena terkendala biaya yang sangat besar, maka proyek pembangunannya baru bisa dimulai sekitar Juli 2003.
Tempat ini menjadi pelengkap dari Kanal Banjir Barat yang sudah ada sejak 1922. Proyek ini menampung 5 aliran sungai/kali yang sering menimbulkan banjir di wilayah Jakarta Timur, yakni Kali Cipinang, Kali Jati Kramat, Kali Buaran, Kali Cakung, dan Kali Sunter.
(has)