Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian melakukan Operasi Kewilayahan Mandiri dalam memberantas kejahatan jalanan seperti begal dan jambret. Ratusan pelaku kejahatan diamankan sejak operasi digelar pada 3 Juni lalu.
Dari ratusan pelaku kejahatan itu, polisi mendapati satu kelompok, Geng Oranye namanya. Setidaknya belakangan ini mereka telah melakukan tiga kali aksi penjambretan di Jakarta Barat.
Mereka yang jadi korban geng ini di antaranya Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin yang dijambret saat bersepeda di kawasan Kota Tua, seorang perempuan berinisial CFS, dan seorang penjual lumpia bernama Lina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, dalam keanggotaan Geng Oranye tersebut terdapat pasangan suami istri yang turut menjadi jambret. Sang suami berinisial AS melibatkan sang istri berinisial DN.
"Ada juga yang menarik di Jakarta Barat. Ada suami istri, di belakang saya ada laki perempuan, TKP berbeda, jadi yang suami ini melakukan jambret yang istrinya juga sama," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat konferensi pes di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/7).
 Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP) |
Korban dari pasangan suami istri itu adalah CFS yang memarkirkan mobilnya di depan New MG Hotel, Jalan Mangga Besar Raya, Tamansari, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. AS dan DN menjambret tas hitam milik CFS.
Argo mengatakan keduanya ditangkap di Tamansari dan mendekam di rutan mapolsek.
Berkaca dari keterlibatan DN dan AS di Geng Oranye, Argo tak menampik jika dalam penjambretan tak jarang pelaku kejahatan melibatkan keluarga.
"Tentunya ada (anggota keluarga yang dilibatkan). Ini kan dari beberapa kelompok di Jakarta. Kadang ada juga yang kumpulnya sama satu tempat," tuturnya.
Setidaknya dalam kegiatan Operasi Kewilayahan Mandiri, polisi telah menangkap 387 orang dengan rincian 73 orang ditahan dan 314 orang dibina. Dari 73 orang yang ditahan 27 ditembak dan dua diantaranya tewas.
(osc/gil)