Anak Buah Moeldoko Dirampok, Penyelidikan Belum Ada Hasil

Gloria Safira Taylor | CNN Indonesia
Jumat, 06 Jul 2018 20:55 WIB
Polres Jakarta Barat menyatakan penyelidikan telah digelar sejak laporan perampokan menimpa staf KSP Armedya Dewangga dibuat 8 Juni lalu.
Polres Jakarta Barat menyatakan penyelidikan telah digelar sejak laporan perampokan menimpa staf KSP Armedya Dewangga dibuat 8 Juni lalu. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polres Jakarta Barat menyatakan masih memburu pelaku perampokan dengan modus kempis ban yang menimpa Staf Ahli Muda Kedeputian III Bidang Kajian Pengelolaan dan Isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Kepresidenan, Armedya Dewangga. Penyelidikan peristiwa yang terjadi pada 8 Juni lalu itu sampai sekarang belum menemukan titik terang hingga kini.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Edi Suranta Sitepu mengaku penyelidikan telah digelar sejak laporan Armedya di Polsek Taman Sari pada hari kejadian. Namun, dia beralasan durasi penyelidikan tergantung pada barang bukti di lokasi tersebut.

"Dari tanggal 8 (Juni) itu juga kita sudah melakukan langkah-langkah, sudah penyelidikan juga, kalau lama atau tidaknya (penyelidikan) tergantung dari bukti-bukti yang kita dapatkan tapi untuk saat ini kita masih penyelidikan," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (6/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat disinggung apakah di lokasi kejadian di Jalan Gajah Mada, kawasan Taman Sari ada kamera pemantau atau tidak, Edi menyatakan ada. Namun dia belum dapat memastikan berapa banyak jumlah pelaku yang terlibat.

"Ada (CCTV), (pelaku) masih didalami," katanya.

Jarak waktu yang cukup lama untuk pengejaran tersebut tak menutup kemungkinan membuat para pelaku melarikan diri hingga ke luar Jakarta. Namun, Edi enggan menduga-duga. Dia juga enggan menyampaikan hasil penyelidikan yang dilakukannya hingga kini.

Sebelumnya Edi mengaku sempat menduga seorang tahanan yang ditangkap oleh Polsek Sawah Besar sebagai pelaku pencurian terhadap Armedya. Namun setelah dilakukan pengecekan, tahanan tersebut bukanlah pelaku pencurian yang dimaksud.

"Oh bukan, bukan dugaan sementara, yang kita curigai itu awalnya, ternyata enggak ada kaitannya," ucapnya.


Edi mengaku Armedya menjadi korban pencurian dengan modus kempis ban. Armedya diteriaki oleh para pelaku jika mobil kendaraannya kempes supaya dia keluar dari mobil.

Saat Armedya keluar dari mobilnya, dia masuk perangkap pelaku. Pelaku pun langsung memanfaatkan situasi dengan mengambil sejumlah barang di dalam mobil Armedya.

"Ya dia kan menipu itu kan, bannya enggak kempis dia (pelaku) bilang kempis, kasusnya itu kan pencurian. Dibilangin (oleh pelaku) bannya kempis, bannya kempis kan itu supaya orang ini (Armedya) itu melihat," kata Edi.

Dari peristiwa tersebut, Armedya pun kehilangan sejumlah barang seperti satu unit komputer jinjing MacBook ME294, hard disk Seagate, hard disk Western Digital putih milik kantor KSP, dan uang tunai senilai Rp3,3 juta. (ayp/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER