Lombok Timur, CNN Indonesia -- Sebagian warga Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menginap di posko pengungsian di tanah lapang daerah setempat.
Masitah Jamhuri (50), seorang warga Desa Dayangrulungbaret, salah satu desa di Kecamatan Sembalun mengatakan dirinya berserta suami dan seorang anaknya menginap di posko tersebut pada malam ini lantaran masih khawatir gempa susulan akan terjadi.
"Saya masih takut, karena kemarin saja masih ada gempa susulan sebanyak tiga kali. Kalau sudah tidak ada gempa dan ada informasi baru kami kembali pulang," ucapnya kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (31/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, sambung Masitah, ia juga tak berani pulang ke rumah lantaran beberapa tetangganya masih memilih untuk tidur di posko pengungsian pada malam ini.
"Kondisi di desa masih porak-poranda, tidak ada teman yang mau pulang," katanya.
 Petugas membantu korban gempa bumi di Posko Sembalun, Lombok Timur, NTB. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi) |
Senada Amir (56), warga lainnya, mengatakan dirinya berserta istri dan kedua anaknya menginap di posko malam ini karena masih khawatir gempa susulan akan terjadi.
Selain itu, menurutnya, instruksi dari Kepala Desa meminta mereka untuk tetap menginap di posko pengungsian hingga esok pagi, Rabu (1/8).
"Untuk tidur malam ini, masih akan di sini. Tapi tadi siang kami sudah mulai ke rumah untuk berbenah dan mengambil perlengkapan yang diperlukan," ujarnya.
Korban gempa bumi beristirahat di tenda darurat pengungsi, Desa Sajang, Lombok Timur, NTB. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay) |
Ia menuturkan beberapa perlengkapan yang dibawa dari rumah, yaitu alat-alat memasak, alas tidur, hingga pakaian.
Kendati begitu, Safuloh (45) mengaku akan kembali ke rumahnya pada malam ini untuk berbenah dan berjaga-jaga. Namun, istri dan kedua anaknya tetap akan menginap di posko pengungsian karena lebih aman.
Pada Minggu pagi (29/7), gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Sembalun, Lombok Timur, NTB sekitar pukul 05.47 WITA. Gempa pertama kali berasal dari 28 kilometer barat daya Lombok Timur.
Namun, setelah itu terjadi ratusan kali gempa susulan, sehingga masyarakat Sembalun langsung mengamankan diri di posko-poskopengungsian.
(pmg)