BNPT Telusuri WNI Diduga Terlibat Aksi Teror di Filipina

SAH | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Agu 2018 03:36 WIB
Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan BNPT sedang berkoordinasi dengan Filipina untuk mendalami dugaan keterlibatan WNI pada aksi teror di Lamitan, FIlipina.
Wakapolri Komjen Syafruddin, di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (12/6). (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) sedang berkoordinasi dengan otoritas di Filipina terkait dugaan keterlibatan warga negara Indonesia (WNI) dalam teror bom mobil di Lamitan, Basilan, Filipina Selatan, Selasa (31/7).

Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Syafruddin saat ditemu wartawan di Gedung Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Jumat (3/8).

"BNPT lagi koordinasi dengan ototitas sana. Ini sedang didalami," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DMI itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Syafruddin, daerah Filipina Selatan cukup sulit untuk ditembus. Pasalnya, daerah tersebut merupakan hutan rimba.

Ia juga mengatakan pihak kepolisian juga sampai saat ini tengah mendalami kasus ini. Syafruddin pun enggan untuk membeberkan lebih lanjut terkait dugaan keterlibatan WNI dalam aksi teror itu.

"Itu kan hutan rimba dan susah ditembusnya sama dengan mau menembus di Suriah sana, kami dalami betul dulu nanti baru di-expose Mabes Polri," ucap Syafruddin.

Sisa bangunan yang hancur akibat bom mobil di Basilan, Filipina, 31 Juli.Sisa bangunan yang hancur akibat bom mobil di Basilan, Filipina, 31 Juli. (AFP PHOTO / Richard FALCATAN)
Kementerian Luar Negeri RI tengah menunggu informasi resmi dari otoritas Filipina mengenai kabar dugaan keterlibatan seorang warga Indonesia dalam teror bom mobil di Lamitan, Basilan, Filipina Selatan, Selasa (31/7).

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal berujar Konsulat Jenderal RI di Davao City telah meminta konfirmasi mengenai WNI yang disebut menjadi korban sekaligus diduga sebagai pelaku dalam insiden tersebut.

"Kemlu telah meminta KJRI Davao meminta informasi resmi apakah ada WNI yang menjadi korban atau diduga pelaku bom Basilan," ucap Iqbal kepada wartawan melalui pesan singkat.

(arh/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER