Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Polri non-aktif Komisaris Jenderal
Syafruddin membantah dirinya ditunjuk sebagai Menterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) atas usulan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Ia mengaku tidak tahu sebelumnya bahwa Presiden Joko Widodo memilihnya menggantikan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Asman Abnur.
"Saya tidak tahu. Yang pasti yang memanggil saya adalah Presiden, dan saya tidak pernah dititip-titip," kata Syafruddin di kantor Kemenpan-RB, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syafruddin menilai dirinya dipercaya menggantikan Asman atas dasar penilaian kinerja yang positif selama di Kepolisian. Ia pun membantah jabatan saat ini didapat atas usulan JK.
"Semua pejabat negara tahu tentang saya dan kinerja saya. Selama perjalanan karier saya di Polri, saya tidak pernah dititip siapapun. Saya mendapatkan jabatan karena prestasi saya," ujarnya.
Syafruddin sebelumnya pernah menjadi ajudan JK di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada periode pertama. Saat itu JK menjadi wakil presiden mendampingi SBY.
Pergantian pucuk pimpinan Kemenpan-RB dilakukan setelah partai yang menaungi Asman Abnur, yakni PAN memutuskan mendukung bakal pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Asman mengaku keputusan mengundurkan diri dari Kabinet Kerja agar tak membebani Presiden Joko Widodo.
"Karena saya sebagai MenpanRB enggak boleh membebani hal-hal yang sifatnya tidak baik buat Pak Presiden atau partai koalisi yang lain," kata Asman dalam jumpa pers di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta, Selasa (14/8) malam.
(osc/gil)