Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief sudah enggan membicarakan lagi masalah tudingan dugaan mahar Rp500 miliar dari bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Menurut Habiburokhman, Andi Arief menyampaikan hal tersebut saat berkomunikasi dengan dirinya pagi tadi lewat pesan singkat.
"Saya sudah berkomunikasi terus dengan Pak Andi Arief termasuk pagi tadi. Tidak ada masalah, beliau katakan sudah 'case closed', sudah selesai," kata Habiburokhman di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habiburokhman sempat memperlihatkan komunikasi pesan singkat dengan Andi Arief kepada awak media. Dalam pesan singkat itu, Andi Arief menyatakan tak akan lagi membicarakan masalah dugaan mahar Rp500 miliar dari Sandiaga.
Namun, Habiburokhman menolak percakapannya dengan Andi Arief itu difoto menggunakan ponsel. Ia hanya ingin memastikan bahwa Andi Arief yang pertama kali mengeluarkan tudingan itu sudah menyampaikan tak akan lagi membicarakan masalah tersebut.
Oleh karena itu, kata Habiburokhman, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah tak perlu lagi melanjutkan laporan dugaan mahar Rp500 miliar dari Sandiaga yang dilayangkan Rumah Relawan Nusantara The Presiden Centre Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Jadi saya tantang independensi Bawaslu. Jangan mentang-mentang yang melaporkan kubu yang sedang berkuasa, mereka proaktif," ujarnya.
Habiburokhman melanjutkan pihaknya juga menduga tudingan dugaan mahar Rp500 miliar dari Sandiaga kepada PKS dan PAN ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan Pilpres 2019. Namun, Habiburokhman menolak untuk menyebut pihak yang memanfaatkan isu tersebut.
"Saya enggak menuduh siapa, yang berniat menjadikan isu ini untuk mendiskreditkan pasangan yang kami dukung, ya silakan saja," kata dia.
Polemik mahar dalam proses pencalonan capres-cawapres dalam koalisi Gerindra pertama kali dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief.
Andi melalui akun twitternya menuding Sandiaga Uno memberikan Rp500 Miliar kepada PKS dan PAN agar bisa menjadi cawapres Prabowo.
PKS dan PAN tak tinggal diam. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan membantah tudingan tersebut. Pria yang karib disapa Zulhas itu menganggap tudingan Andi sebagai hoaks dan informasi sampah.
Sementara itu Direktur Pencapresan PKS Suhud Aliyudin menantang Andi membuktikkan ucapannya. Jika tidak, maka Andi disebutnya hanya melontarkan fitnah belaka. Bahkan baik PAN dan PKS mendesak Andi meminta maaf atas tudingan tersebut.
Meskipun demikian, Demokrat tetap bergabung dengan Gerindra, PKS, dan PAN untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
(osc/gil)