Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua
Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas enggan mundur dari pucuk pimpinan organisasinya meski telah memutuskan maju berkompetisi di Pemilu 2019 sebagai calon anggota legislatif (caleg).
"Enggak ada aturan dalam Peraturan Dasar/Peraturan Rumah Tangga [PD/PRT] GP Ansor yang mengharuskan mundur [jika nyaleg]," tutur dia, saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (15/6).
Merujuk dari daftar calon sementara (DCS) yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU), Yaqut tercatat sebagai bakal caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia akan berkontestasi dengan nomor urut 1 di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah X. Dapil tersebut mencakup wilayah Kabupaten Batang, Pekalongan, Pemalang, dan kota Pekalongan.
Yaqut mengonfirmasi bahwa dirinya maju sebagai caleg dari PKB dengan nomor urut 1.
Diketahui, GP Ansor bukan merupakan organisasi berorientasi politik. Organisasi ini masih menjadi bagian dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga bukan organisasi politik.
 Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (18/4). ( ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) |
Yaqut tidak terlalu cemas jika ada preseden buruk di masyarakat karena pilihannya itu.
"Organisasi itu pegangannya PD/PRT. Selama enggak ada larangan atau keharusan, ya biasa saja kan," katanya.
Hal utama yang digarisbawahi Yaqut yakni ketika dirinya tidak akan melibatkan GP Ansor dalam kepentingan politik. Misalnya, kampanye.
Yaqut menjamin dirinya tidak akan melibatkan GP Ansor untuk kepentingan politik praktis selama berkontestasi memperebutkan kursi anggota DPR.
Hal itu, lanjutnya, tidak hanya berlaku terhadap dirinya selaku pimpinan, tetapi juga terhadap seluruh anggota GP Ansor.
"Etika itu yang dipegang oleh semua kader yang mencalonkan diri dalam kontestasi politik," ucap Yaqut.
Pesaing Yaqut di dapil Jateng X dari PDIP, Hendrawan Supratikno . (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Di dapil Jateng X, Yaqut akan berkontestasi bersama petinggi partai lain yang telah mengenyam banyak pengalaman politik.
Sebut saja anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno dari PDIP dengan nomor urut 1, Sekjen PPP yang juga anggota Komisi III DPR Arsul Sani dengan nomor urut 1.
(arh/gil)