Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang warga negara asing dan seorang penerjemahnya memberikan orasi keagamaan di depan lobi Pintu Timur Blok A
Pasar Tanah Abang, Jakarta. Videonya tersebar dan media sosial. Belum diketahui persis kejadian tersebut.
WNA tersebut menyampaikan pesan keagamaan dan diterjemahkan kemudian oleh WNI yang menyertainya.
Teriakan mereka bersahutan dengan klakson dan suara mobil yang sesekali melintas di depan lobi itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu pun mengundang perhatian sejumlah pengunjung yang tengah berbelanja di sana. Para pengunjung pun lantas mengerumuni WNA tersebut.
Petugas keamanan alias satpam setempat menyusul mengerumuninya. Dua orang itu, dan kemudian diminta pergi baik-baik mulanya.
Bergerak beberapa meter ke depan halaman pusat perbelanjaan itu, sang bule kembali berorasi. Seorang satpam terpaksa mengusirnya dengan keras. "Please, out! Go!"
[Gambas:Youtube]Insiden itu terlihat dari video yang beredar dari aplikasi pesan Whatsapp. Disebutkan, hal ini terjadi sekitar sepekan lalu.
Penanggung Jawab Keamanan Lobi Timur Blok A Pasar Tanah Abang Miftah Albar (38) mengungkapkan enam orang itu tiba-tiba datang dan memberikan ceramah di sana.
Miftah menyebut mereka sama sekali belum berkomunikasi dengan pihak pengelola gedung maupun petugas keamanan sebelum berorasi.
"Ada enam sampai tujuh orang yang dua dia orasi pakai bahasa Inggris, sebelah penterjemah teriak-teriak. Orang kan kumpul. Ternyata dia kayak nyebar agama apa ceramah mengenai agama, enggak ngerti juga," kata Miftah kepada CNNIndonesia.com, di Lobi Timur Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (23/8).
Dirasa mengganggu ketertiban di sana, Miftah dan kelima petugas keamanan lainnya pun mencoba menertibkan orang-orang tersebut. Ia mengaku sempat bertanya dan melakukan langkah persuasif.
"Pas saya tanya mereka dari mana, mereka cuma minta maaf dan enggak bilang dari mana," ujar dia.
 Pintu Timur Blok A Tanah Abang, lokasi tempat seorang WNA yang tiba-tiba berceramah. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Hanya saja, para misionaris itu tetap melanjutkan orasinya meski sudah diusir oleh petugas keamanan.
Sambil digiring petugas keamanan keluar dari wilayah mereka tetap berteriak-teriak menyiarkan agama. Sejumlah petugas keamanan pun menjadi emosi dan mengusir mereka dengan nada tinggi.
Lebih lanjut, Miftah menegaskan, pengusiran dilakukan bukan karena masalah keagamaan. Mereka diusir, murni karena mengganggu keamanan dan ketertiban di sekitar lobi timur blok A Pasar Tanah Abang.
Pasalnya, wilayah itu merupakan tempat bongkar muat barang, tempat menunggu kendaraan, dan tempat antar jemput para pengunjung.
"Demi Allah ini enggak ada rasis atau karena agama, agama mah kita bebas mau orasi atau gimana asal izin. Tapi ini kan enggak izin mereka teriak-teriak begitu kan juga mengundang keramaian," ujar Miftah.
"Itu kan namanya mengundang takut bermasalah kedua mengganggu lalu lintas juga. Mereka juga enggak ada izin ke atas bikin resah, kalau ada izin ke atas mau mengadakan acara silakan saja," ujar dia.
 Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, di Pasar Mayestik, Jakarta, Kamis, 16 Agustus. ( CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Miftah menyebut kejadian tersebut baru pertama kali terjadi di pasar Tanah Abang. Sebelumnya, belum pernah ada orasi di wilayah pasar Tanah Abang.
Terpisah, Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Jaya Arief Nasrudin mengaku hal itu terjadi di pasar yang menjadi kewenangannya. Menurutnya, hal ini tak bisa dibiarkan karena terkait dengan Undang-undang.
"Wah ini di pasar saya, kenapa didiamkan?" ucapnya. "Ini enggak boleh karena ada aturannya, ini bukan ceramah di tempat yang sesuai, berarti ini orasi dan ada aturannya dan ada UU-nya," ia menambahkan.
(arh/sur)