Idrus Mengaku Tak Tahu Anggota DPR Terlibat Kasus PLTU Riau-1

Tim | CNN Indonesia
Senin, 24 Sep 2018 21:19 WIB
Idrus Marham mengaku tidak mengetahui keterlibatan anggota DPR dalam kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1 karena dia bukan wakil rakyat.
Mantan Menteri Sosial Idrus Marham. (CNN Indonesia/Fachri Fachrudin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Eks Menteri Sosial Idrus Marham mengaku tahu-menahu soal keterlibatan anggota Komisi VII DPR RI dalam kasus dugaan suap proyek PLTU Riau-1

"Aduh saya enggak tahu itu karena saya bukan anggota DPR, saya sudah mundur sebagai anggota DPR pada awal 2011, 2014 saya tidak caleg lagi jadi saya tidak begitu paham," aku Idrus di Gedung Merah Putih KPK, Senin (24/9).

Hal itu dikatakan Idrus saat memenuhi panggilan KPK sebagai saksi pada hari ini. Ia tak banyak memberi keterangan baru dalam pemeriksaan yang berlangsung sekitar dua jam itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KPK telah menetapkan tiga tersangka di kasus PLTU Riau-1 yakni Idrus, pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johannes Budisutrisno Kotjo, dan Wakil Ketua Komisi VIII Eni Maulani Saragih.

Hari ini, Idrus diperiksa silang dengan Eni. Selama pemeriksaan yang berlangsung dua jam, Idrus mengatakan tidak banyak memberikan keterangan baru kepada penyidik KPK.

"Saya kira tidak banyak pengembangan tetapi apa-apa yang sudah saya sampaikan di pemeriksaan pertama, kedua, ketiga, dan hari ini kelima hanya sekitar itu, tidak banyak yang berubah," imbuh Idrus.

Pada hari yang sama, penyidik KPK juga memeriksa anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar Nawafie Saleh. KPK menggali keterangan Nawafie sebagai saksi untuk tersangka Eni dan pelaksanaan tugasnya di Komisi VII.

Usai diperiksa, Nawafie mengaku tak pernah membahas proyek tersebut dengan Eni Saragih.

"Enggak pernah [membahas proyek PLTU]," ujar Nawafie di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (24/9).

Nawafie juga mengiyakan bahwa dulu dirinya kerap menjalin komunikasi dengan Eni maupun mantan Menteri Sosial Idrus Marham. Namun ia membantah punya keterlibatan seperti Eni maupun mantan Menteri Sosial Idrus Marham.

Dia mengatakan hanya mengetahui ihwal proyek tersebut sebagai anggota Komisi VII DPR RI.

"Kalau tahu ya tahu, tapi kita bukan kaitan seperti beliau," imbuh Nawafie.

Sementara pada Kamis (20/9) lalu, KPK juga telah menggali keterangan anggota DPR dari Fraksi Golkar lainnya yakni Melchias Marcus Mekeng. Kala itu Mekeng dicecar soal peran Eni dalam Munaslub Golkar.

Eni dan Idrus diduga bersama-sama menerima uang sebesar Rp6,25 miliar dari Kotjo secara bertahap. Eni mengaku sebagian dari Rp2 miliar yang dirinya terima dari Kotjo digunakan untuk keperluan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar pada Desember 2017.

Belakangan Eni telah mengembalikan uang sejumlah Rp500 juta. Sementara itu, pengurus Partai Golkar juga mengembalikan uang sejumlah Rp700 juta kepada lembaga antikorupsi. Uang itu menjadi alat bukti dalam kasus dugaan suap proyek milik PT PLN senilai US$900 juta. (bin/wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER