Mengaku Tokoh Teater, Fadli Zon Akui Kalah Akting dari Ratna
Tim | CNN Indonesia
Jumat, 05 Okt 2018 13:34 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku akting dari Ratna Sarumpaet. Karena itu ia mengakui Ratna sebagai aktris teater hebat.
"Ratna ini adalah seorang aktor yang hebat dari dulu. Teater, teaternya coba. Saya lihat ke rumahnya semua terpampang itu semua," kata Fadli dalam sebuah diskusi di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (5/10).
Fadli mengatakan, saat masih SMA, ia pernah main ke rumah Ratna.
"Saya datang ada Taufik Raharja karena saya suka teater. Saya pun tokoh teater yang hebat," lanjut Fadli.
Namun, klaim Fadli sebagai seorang tokoh teater hebat disanggah salah satu wartawan yang mempertanyakan jika Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu bisa dibohongi Ratna.
"Tapi ya kita kalah lah aktingnya, dahsyat sekali," katanya.
Karena kehebatan akting Ratna Sarumpaet inilah banyak orang tertipu. Fadli Zon menduga ada sesuatu di balik bohongnya Ratna ini.
Ia mendesak polisi mengusut tuntas kasus tersebut.
"Tinggal ditelusuri saja di belakang ini apa," kata Fadli.
Fadli mengatakan kepolisian harus membuka motif yang dilakukan Ratna secara transparan. Dia juga memuji sekaligus menyindir polisi yang dapat dengan cepat mengusut kasus Ratna.
"Kalau standar polisi kayak begini, saya kira ini menjadi polisi tebaik di dunia. Kurang dari 24 jam semua sudah ada. Belum masuk tahap penyelidikan sudah sudah beres," katanya.
Ratna sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka dugaan penyebaran berita bohong terkait penganiayaan. Dia dijerat dengan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 jo Pasal 45 Undang-Undang ITE.
Ratna telah mengakui berbohong terkait kabar penganiayaan yang disampaikan sejumlah pihak, salah satunya oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Ratna kemudian ditangkap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, saat akan terbang ke luar negeri. Dia telah dicegah berpergian ke luar negeri oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM atas permintaan Polda Metro Jaya.
Sedianya, Ratna Sarumpaet hendak pergi ke Chile untuk menghadiri acara International Woman Playwright International Conference 2018 yang digelar 7-12 Oktober 2018. Keberangkatan Ratna disponsori Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (swo/sur)
"Ratna ini adalah seorang aktor yang hebat dari dulu. Teater, teaternya coba. Saya lihat ke rumahnya semua terpampang itu semua," kata Fadli dalam sebuah diskusi di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (5/10).
Fadli mengatakan, saat masih SMA, ia pernah main ke rumah Ratna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, klaim Fadli sebagai seorang tokoh teater hebat disanggah salah satu wartawan yang mempertanyakan jika Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu bisa dibohongi Ratna.
"Tapi ya kita kalah lah aktingnya, dahsyat sekali," katanya.
 Ratna Sarumpaet. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho) |
Ia mendesak polisi mengusut tuntas kasus tersebut.
"Tinggal ditelusuri saja di belakang ini apa," kata Fadli.
Fadli mengatakan kepolisian harus membuka motif yang dilakukan Ratna secara transparan. Dia juga memuji sekaligus menyindir polisi yang dapat dengan cepat mengusut kasus Ratna.
"Kalau standar polisi kayak begini, saya kira ini menjadi polisi tebaik di dunia. Kurang dari 24 jam semua sudah ada. Belum masuk tahap penyelidikan sudah sudah beres," katanya.
Ratna sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka dugaan penyebaran berita bohong terkait penganiayaan. Dia dijerat dengan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 jo Pasal 45 Undang-Undang ITE.
Ratna telah mengakui berbohong terkait kabar penganiayaan yang disampaikan sejumlah pihak, salah satunya oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Ratna kemudian ditangkap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, saat akan terbang ke luar negeri. Dia telah dicegah berpergian ke luar negeri oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM atas permintaan Polda Metro Jaya.
Sedianya, Ratna Sarumpaet hendak pergi ke Chile untuk menghadiri acara International Woman Playwright International Conference 2018 yang digelar 7-12 Oktober 2018. Keberangkatan Ratna disponsori Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (swo/sur)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK