Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan merespons
Djarot Saiful Hidayat terkait posisi kosong Wakil Gubernur DKI usai ditinggal Sandiaga Uno. Sandi meninggalkan kursi DKI 2 karena memilih menjadi cawapres di Pilpres 2019.
Anies tampak tak senang dengan komentar soal kelamaan jomblo dari Djarot yang dulu juga sempat menjadi Wagub DKI sebelum naik menjadi Gubernur DKI.
"Pak Djarot berapa lama enggak ada Wagub? Berkaca dulu sebelum komentar," kata Anies di Jakarta, Jumat (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Djarot mengomentari soal posisi Wagub DKI yang masih kosong hingga kini. Djarot berharap Wagub pengganti Sandiaga segera diputuskan.
"Selamat bekerja dan jangan lama-lama jomblo," kata Djarot, kemarin.
Sejauh ini sudah ada sejumlah nama yang beredar bakal menjadi Wagub DKI. Antara lain Mohamad Taufik, Achmad Syaikhu, dan Agung Yulianto. Hingga kini keputusan pengganti Sandiaga masih dalam perundingan dua partai penguasa di DKI, Gerindra dan PKS.
Kekosongan Wagub Zaman Ahok, Djarot, AniesBicara mengenai hal ini, kekosongan posisi wagub di DKI setidaknya beberapa kali terjadi dalam 10 tahun terakhir. Posisi Wagub kosong setelah Presiden Joko Widodo terpilih menjadi Presiden.
Saat itu, Wagub Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi didapuk menjadi Gubernur per 19 November 2014. Sempat kosong, Ahok kemudian memilih Djarot. Djarot dilantik menjadi Wagub pada 17 Desember 2014.
Selanjutnya, posisi wagub kembali kosong lantaran Ahok menjadi terdakwa kasus penistaan agama. Kasus ini
inkracht setelah Pilgub DKI Jakarta 2017 rampung.
Karena Ahok menjalani masa kurungan, Djarot naik menjadi Gubernur DKI dan dilantik pada 15 Juni 2017. Posisi wagub kembali kosong hingga pelantikan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno per 16 Oktober 2017.
Terakhir posisi wagub kembali kosong sepeninggal Sandiaga pada 27 Agustus 2018. Sandiaga mundur lantaran memutuskan menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
(osc/ctr/osc)