Jakarta, CNN Indonesia -- Secara terbuka Ketua Umum Partai Gerindra
Prabowo Subianto menginginkan Imam Besar
Front Pembela Islam (FPI)
Rizieq Shihab kembali ke Indonesia sebelum
pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Bila tak pulang sebelum pemungutan suara, dia mengaku ingin menjemput Rizieq.
Prabowo merupakan calon presiden nomor urut 02 dalam Pilpres mendatang. Prabowo mengandeng
Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden. Prabowo-Sandi diusung Gerindra, Demokrat, Partai Amanat Nasionak (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Berkarya.
"Kalau bisa sebelum saya dipilih [Rizieq] sudah kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," kata Prabowo, Senin malam, 22 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo dan Rizieq memiliki hubungan kental. 'Kerja sama' keduanya terbangun sejak pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Mereka berhasil menumbangkan
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan memenangkan pasangan
Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Prabowo dan Rizieq turut hadir di Masjid Istiqlal, usai Anies-Sandi unggul hitung cepat Pilgub DKI Jakarta pada 19 April 2017. Ketika itu Prabowo bersama jamaah melakukan sujud syukur yang dipimpin Rizieq.
Mereka berdua juga sempat terlihat hadir di acara 'Selawat untuk Negeri', dalam rangka memperingati Supersemar, di Masjid At-Tin, sebulan sebelum sujud syukur kemenangan Anies-Sandi di Masjid Istiqlal. Namun 'kemesraan' keduanya terpaksa harus terputus, usai Polda Metro Jaya menetapkan Rizieq sebagai tersangka kasus dugaan pornografi Mei 2017. Rizieq pun mengungsi di Arab Saudi tak lama setelah dirinya ditetapkan sebagai tersangka.
Sampai saat ini, Rizieq masih menetap di Mekkah, setelah lebih dari satu tahun. Meskipun demikian, Prabowo sempat menemui Rizieq di Mekkah, usai umrah, awal Juni 2018. Prabowo bertemu Rizieq bersama Ketua Dewan Kehormatan PAN
Amien Rais, hingga Tokoh Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo.
Rencana Prabowo menjemput Rizieq tak bisa dilepaskan dari kepentingan politik Pilpres 2019. Apalagi Prabowo menyampaikan keinginan itu di hadapan jajaran habib atau habaib dan ulama, serta jamaah yang terafiliasi dengan FPI, organisasi yang dipimpin Rizieq.
Selain itu, lewat ijtimak ulama I dan II yang pula bisa dikatakan menokohkan Rizieq, Prabowo pun mendapatkan dukungan untuk maju jadi capres pada Pilpres 2019. Meskipun, Prabowo tak memenuhi kehendak ijtimak ulama I untuk menggandeng ulama sebagai cawapres, pada ijtimak ulama II dukungan terhadap dirinya tetap diberikan dengan syarat pakta integritas.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan, mengatakan sebagai calon presiden, Prabowo akan mengambil langkah-langkah yang bisa mendongkrak suaranya pada pesta demokrasi lima tahunan kali ini.
"Itu secara kasat mata bisa dibaca ada kepentingan politik, yang tentu kalkulasi dia menguntungkan bagi kelompok," kata Bakir kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (24/10).
 Prabowo Subianto menemui Rizieq Shihab di Mekah sebelum pencalonan di pilpres 2019. (Dok. Istimewa) |
Bakir menduga Prabowo melihat keberhasilan memenangkan Anies-Sandi pada Pilgub DKI Jakarta 2017, dengan dukungan dari kelompok organisasi Islam, termasuk FPI yang dikomandoi Rizieq.
Namun, menurut Bakir, kepulangan Rizieq ke Indonesia sebelum Pilpres tak serta-merta bisa mendongkrak suara Prabowo. Tapi setidaknya, Rizieq bisa menjadi amunisi baru Prabowo selama masa kampanye.
"Mungkin bagi Prabowo, (Rizieq Shihab) akan bisa menambah amunisi untuk memperkuat gerak dia dalam kampanye. Mungkin ada pertimbangan itu. Minimal bagi dia jadi amunisi, jadi pendorong," ujarnya.
Bakir menyebut keuntungan dari kehadiran atau dukungan sejumlah tokoh kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden, tak melulu soal perolehan suara. Menurutnya, dukungan para tokoh bisa saja memberikan keuntungan motivasi untuk menghadapi kontestasi politik lima tahunan ini.
"Misalnya bisa menjadi motivasi tersendiri. Walaupun tidak bicara tentang sejauh mana pengaruhnya bagi elektabilitas Prabowo," kata dia.
Sementara pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan sosok Rizieq bisa menjadi pemersatu kelompok alumni aksi anti-Ahok yang mendukung Prabowo. Posisi Rizieq yang sentral tersebut membuat Prabowo ingin memboyongnya pulang.
"Ujung dari pemulangan tersebut tentu harapannya dapat menambah suara Prabowo-Sandi," kata Ujang kepada
CNNIndonesia.com secara terpisah.
Ujang melanjutkan, "Nilai lebih Rizieq tadi, bisa dianggap mempersatukan gerakan 212 (aksi anti-Ahok). Rizieq yang sangat keras terhadap pemerintah, menambah semangat bagi perjuangan Prabowo di Pilpres."
Meskipun demikian, Ujang menyebut pemerintah tak tinggal diam bila Rizieq benar-benar pulang ke Indonesia. Ujang menilai kembalinya Rizieq tentu tak akan menguntungkan pemerintah, dalam hal ini Presiden
Joko Widodo yang maju sebagai petahana di Pilpres 2019.
"Kecuali jika Prabowo dan Rizieq berkompromi dengan pemerintah untuk menjaga keamanan Rizieq dan Rizieq tidak diapa-apakan," ujarnya.
Di sisi lain, Bakir yang merupakan pengajar politik di UIN Jakarta, menilai pulangnya Rizieq menjelang Pilpres 2019 disinyalir bakal menguatkan kembali politik identitas, seperti pada Pilgub DKI Jakarta. Selama Rizieq menetap di Arab Saudi saja, kata Bakir, isu-isu politik identitas saja masih terus dimainkan sejumlah kelompok Islam.
"Menghadirkan dia (Rizieq Shihab) di tengah masih bertebarannya politik identitas keagamaan pasti sedikit banyak akan menarik pada persoalan itu," kata Bakir.
"Kehadiran Habib Rizieq nanti bisa jadi memperkeruh dalam tanda kutip, mengentalkan lagi persoalan politik identitas, yang tentu bagi demokrasi tidak cukup produktif," ujarnya menambahkan.
Bakir menekankan dalam sistem demokrasi, yang dijalankan Indonesia, semua pihak wajib berkompetisi dengan adil tanpa membawa-bawa identitas pribadi, baik soal suku, agama, ras, maupun etnis tertentu.
Menurutnya, pemilihan umum, termasuk pilpres adalah satu tahapan dalam demokrasi di mana masing-masing orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkompetisi.
"Tapi tidak kemudian mengeksploitasi identitas yang alamiah, identitas yang tak mungkin terhindarkan," tuturnya. Dia menilai bila terus menguatnya politik identitas justru bisa membuat demokrasi Indonesia tak berkembang dan jalan di tempat.
"Demokrasi kita tidak mengarah kepada demokrasi mayoritarian, tetapi pada demokrasi yang
equal, di mana minoritas apapun, baik etnis , agama, dan sebagainya merasa nyaman dalam demokrasi ini. Kan arahnya ke sana," kata Bakir.
Rencana Prabowo menjemput Rizieq pun disambut baik calon wakil presiden nomor 02 Sandiaga Uno. Sandi tak menampik Rizieq cukup memiliki pengaruh terhadap suara di Pilpres 2019. Menurut Sandi, Rizieq juga memiliki hak yang sama di mata hukum, baik posisinya sedang di dalam atau di luar negeri.
Sandi menyebut warga negara memiliki hak demokrasi. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut warga negara memiliki pengaruh besar walau hanya bisa memberikan satu suara saat pemungutan. Sandi mengaku akan memperjuangkan semua hak demokrasi warga Indonesia, termasuk Rizieq.
"Saya suara satu saja diperjuangkan, apalagi sekelas Habib Rizieq yang tentu punya banyak pengikut (suara)," kata Sandi.
Sebelumnya, adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra mengaku tak memiliki masalah dengan FPI. Dia mengaku terbuka menerima dukungan ormas yang dipimpin Rizieq itu terhadap Prabowo.
"Siapapun mau dukung Prabowo saya terima... Saya mau menang, saya mungkin lebih mau menang daripada Pak Prabowo," kata Hashim saat berbincang dengan
CNNIndonesia.com, Kamis (4/10).
 Kepulangan Rizieq Shihab dinilai bisa menjadi pendulang suara bagi pasangan Prabowo-Sandi. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) |
Namun, benarkah jika Rizieq pulang sebelum pilpres nantinya akan memberikan keuntungan bagi Prabowo-Sandi. Pasalnya, di kubu petahana yakni Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin pun memiliki peluang yang sama untuk menarik keuntungan dari kepulangan Rizieq.
Setidaknya, itu ditandai dari pernyataan Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang juga tokoh FPI Novel Bamukmin yang mengatakan Jokowi tak akan diganggu jika bisa membiarkan Rizieq pulang sebelum Pilpres 2019.
"Kalau dipulangkan, Habib Rizieq tak akan mengganggu, artinya kita kembali nol-nol. Habib Rizieq dengan kelompoknya tidak akan menaikkan isu kriminalisasi ulama dan penista agama," ucap Novel saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (24/10).
Syarat dari PA 212, ucapnya, pemerintah jangan menghalang-halangi kepulangan Rizieq. Jaminan tak ada kriminalisasi terhadap Rizieq akan menjadi awal baru dari persaingan sehat petahana dan oposisi. Novel mengklaim PA 212 saat ini menyadari ulama jadi bagian penting di dua kubu. Sehingga mereka akan mencoba menghargai jika petahana juga menghargai.
"Silakan jalan masing-masing, yang satu dengan ulamanya sebagai calon wakil presiden, kita juga calon presiden yang dipilih ulama," tuturnya.
Hal itu pun disambut kubu Jokowi. Direktur Informasi dan Publikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Dwi Badarmanto menilai pemerintah akan memberikan bantuan jika Rizieq ingin kembali ke Indonesia sebelum pilpres.
Dwi, yang merupakan mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU itu, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berkewajiban untuk melindungi tiap warganya yang berada di luar negeri.
Ia pun menjamin bahwa pemerintah tak akan melakukan kriminalisasi karena beberapa kasus Rizieq telah dihentikan oleh pihak kepolisian.
"Kan [kasus-kasusnya] sudah SP3 [di kepolisian]. Masa mau dikasuskan kembali," cetus Dwi.
Rizieq masih berada di Arab Saudi setelah menjalani umrah ke tanah suci di Mekkah, pada akhir April 2017. Ia meninggalkan Indonesia setelah sempat terseret dalam beberapa kasus pidana, seperti penghinaan Pancasila dan percakapan pornografi diduga dengan seorang perempuan bernama Firza Husein, melalui aplikasi WhatsApp.
Dua kasus yang membuatnya jadi tersangka di Polda Jabar dan Polda Metro Jaya itu sendiri telah dihentikan penyidikannya oleh kepolisian.
Di satu sisi, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh menyatakan Rizieq sudah tidak memiliki izin tinggal di Kerajaan Arab Saudi (KAS).
"Berdasarkan penelusuran KBRI Riyadh, saat ini visa yang digunakan oleh Mohammad Rizieq Syihab (MRS) untuk berada di wilayah KAS telah melewati batas waktu yang ditentukan," kata Dubes RI di Arab, Agus Maftuh Abegebriel, melalui siaran pers, 28 September 2018.
Agus menjelaskan Rizieq menggunakan visa
ziyarah tijariyyah (visa kunjungan bisnis) yang tidak bisa dipergunakan untuk kerja (
not permitted to work). Visa tersebut bersifat
multiple, atau bisa beberapa kali keluar masuk, dan berlaku satu tahun dengan izin tinggal 90 hari per kedatangan.
"Visa ini sebenarnya sudah habis masa berlakunya pada tanggal 9 Mei 2018 dan diperpanjang kembali dengan visa No 603724XXXX hingga
intiha' al-iqamah (akhir masa tinggal) pada tanggal 20 Juli 2018," tulis Agus.
Menurut Agus, untuk perpanjangan visa, seorang warga negara asing harus keluar terlebih dulu dari KAS untuk mengurus administrasi.Agus menegaskan bahwa jika Rizieq mengalami permasalahan hukum di KAS, baik yang terkait keimigrasian atau hal lainnya, maka KBRI Riyadh akan memberikan pendampingan, perlindungan, dan pengayoman sesuai perundang-undangan di Arab.