Sekjen PSI Dilaporkan ke Bawaslu

CNN Indonesia
Senin, 05 Nov 2018 19:28 WIB
Sekjen PSI Raja Juli Antoni dilaporkan ke Bawaslu terkait pernyataannya yang menyebut bahwa koalisi pengusung Prabowo-Sandi tak serius mengusung capresnya.
Sekjen PSI Raja Juli Antoni. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Solidaritas Advokat Penjaga Demokrasi (Sapda) melaporkan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait ucapannya beberapa waktu lalu bahwa tidak ada partai kecuali gerindra yang serius memenangkan Prabowo-Sandi.

Laporan diajukan atas nama Taufik Hidayat. Kuasa hukum pelapor, Yandri Sudarso mengatakan pernyataan Antoni mengandung unsur penghinaan, penghasutan dan adu domba. Unsur tersebut termasuk dalam kategori pelanggaran pemilu.

"Melaporkan saudara Raja Juli Antoni karena ada dugaan melanggar pasal 280 ayat 3 butir c dan d Undang-Undang Pemilu. Ucapan di butir c menyebut bahwa pelaksana pemilu, peserta pemilu atau tim sukses paslon dilarang menghina seseorang atau masyarakat atau salah satu paslon," kata Yandri di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan ini pelapor membawa sejumlah barang bukti, seperti artikel di beberapa media terkait pernyataan Antoni bahwa hanya Partai Gerindra saja yang serius mendukung Prabowo dalam pilpres 2019. Selain itu, kata Yandri, Antoni juga menyebut Prabowo sosok yang emosional.

"Prabowo sosok emosional ini bagi pemilih sebuah hasutan kepada pemilih. Pernyataan tersebut pribadi tanpa didukung dasar," ujar Yandri.


Sebelumnya, Antoni melalui keterangan tertulisnya menilai mesin politik kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan menghadapi masalah dalam menghadapi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019. Sebab, mesin politik yang dimilikinya tidak bekerja maksimal.

Dengan kata lain, tidak ada partai kecuali Gerindra yang serius memenangkan Prabowo-Sandi. Keterangan Antoni diangkat  sejumlah media pada Kamis (1/11) lalu.

Antoni menyebut demikian berdasarkan beberapa indikator. Pertama, Partai Demokrat sebagai parpol pengusung Prabowo-Sandi sudah mengizinkan kadernya "main dua kaki". Kedua, beberapa caleg Partai Amanat Nasional (PAN) disebut enggan berkampanye untuk Prabowo-Sandi meskipun PAN bagian dari koalisi.

Ketiga, polemik antara Gerindra dan PKS terkait pengganti Sandiaga di Kursi wagub DKI Jakarta juga belum menemukan kata sepakat. Dan Keempat, menurut Antoni, Prabowo tidak punya kepercayaan diri lagi untuk kampanye ke daerah.


Menanggapi laporan atas dirinya, Antoni mengatakan pernyataannya sesuai hasil pengamatan atas dinamika politik yang berkembang. Ia tidak mempersoalkan pada akhirnya ada pihak yang tidak menerima pernyataan tersebut.

"Boleh setuju boleh enggak. Terserah saja. Kalau enggak setuju bantah saja. Silakan," kata Antoni melalui pesan singkatnya.

Antoni menilai pernyataan yang disampaikannya tidak perlu dipersoalkan. Tapi jika ada pihak yang mempermasalahkan, ia pun mengaku tidak mempermasalahkannya.

"Terasa aneh pendapat begini dilaporkan ke Bawaslu," kata dia.

Lebih jauh, Antoni mempertanyakan alasan mendasar pelaporan dirinya ke Bawaslu.

"Apa karena enggak ada 'peluru' maka menyerang jadi asal serang. Saya kasihan ke Pak Prabowonya sih. Pasti malah tambah ganggu image beliau," kata dia.

(ugo/fhr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER