Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Disaster Victim Identification Pusat Kedokteran dan Kesehatan (DVI Pusdokkes)
Polri kembali mengidentifikasi sebanyak empat jenazah penumpang pesawat
Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Alhasil, total 89 jenazah telah teridentifikasi hingga Rabu (14/11) pukul 16.00 WIB.
Empat jenazah yang baru teridentifikasi yakni atas nama Robert Susanto (56 tahun), Nikky Bagus Santoso (35), Shella (25), dan Zuiva Puspita Ningrum (39).
"Hasil sidang rekonsiliasi hari ini, sebanyak empat jenazah teridentifikasi melalui DNA (deoxyribonucleic acid)," kata Kepala Bidang DVI Pusdokkes Polri Komisaris Besar Lisda Cancer dalam siaran pers yang diterima
CNNIndonesia.com, Rabu (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan, 89 jenazah penumpang Lion Air yang telah teridentifikasi hingga hari ini terdiri dari 66 jenazah berjenis kelamin laki-laki dan 23 jenazah berjenis kelamin perempuan.
Sebelumnya, Lisda mengatakan sampai saat ini Rumah Sakit Bhayangkara Said Soekanto Polri telah menerima total 195 kantong jenazah. Seluruhnya, menurut dia, sudah diperiksa oleh tim DVI Polri.
Sementara itu, untuk data antemortem yang sudah dilaporkan sebanyak 256 pelapor. Secara rinci, data antemortem diterima dari RS Polri sebanyak 213 pelapor dan dari Polda Bangka Belitung sebanyak 43 pelapor.
"Jumlah data antemortem yang teverifikasi adalah 189," ujar Lisda.
Lisda mengaku pihaknya akan tetap mengecek sampel DNA korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP meski bagian tubuh sudah rusak.
Dia menuturkan sampel DNA korban bakal terus berkurang baik kualitas maupun kuantitasnya seiring berjalannya waktu.
"Busuk [kendalanya], tentunya namanya ini kan terendam air, nah udah lama juga," ujar Lisda di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (12/11).
Lisda mengatakan pihaknya bakal terus mencari sampel DNA dari bagian-bagian tubuh yang belum membusuk.
(mts/ain)